Seorang penumpang wanita berusia 85 tahun 'terdampar' di bandara. Dengan kursi rodanya, dia kesulitan menuju gate.
Dilansir dari Business Insider, Senin (25/7/2022) seorang penumpang sepuh, yang menggunakan kursi roda, harus menghadapi ketidakpedulian orang lain. Dia terlunta-lunta selama 14 jam di Bandara Internasional Orlando. Kondisinya pun turun drastis, sampai-sampai harus dilarikan ke rumah sakit.
Wanita berusia 85 tahun itu bernama Patty Bough. Dia bercerita gagal menuju gate setelah maskapai Frontier Airlines melarang cucunya masuk karena si cucu tidak memiliki boarding pass. Sebelumnya, untuk berada di bandara itu, dia dibantu oleh cucunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari yang buruk pun bertambah setelah dia ketinggalan penerbangan pada hari Sabtu (23/7). Dengan kondisinya itu, dia membutuhkan bantuan orang lain untuk menggerakkan kursi rodanya. Tetapi, tidak ada seorang pun atau pun perwakilan bandara yang peduli. Dia panik karena stres.
"Mereka mengukur tekanan darah saya dan mereka ingin membawa saya ke rumah sakit. Saya berkata, 'Saya pikir saya benar-benar kesal'," kata Bough kepada Fox 35.
"Itu adalah hari yang buruk, buruk, buruk, hari yang buruk!" dia menambahkan.
Bough dan keluarganya bersikeras agar dia tinggal di bandara sampai dia menemukan penerbangan lain. Maskapai Frontier menawarkan untuk menerbangkannya pada hari Minggu (24/7), namun keluarganya memaksa agar dia ditempatkan pada penerbangan Sabtu malam.
Bough akhirnya diterbangkan malam itu, namun mendarat di bandara berbeda yang berjarak dua jam dari rumah putri Bough, Susie Mages, yang akan menjemputnya.
"Itu semua berubah menjadi mimpi buruk," kata Mages.
"Dia duduk di bandara dari pukul 8:30 pagi hingga 22:30. Kemudian, dia terbang ke bandara yang berjarak dua jam dariku. Dijadwalkan sampai jam 01.00," Mages menjelaskan.
Kesulitan yang dialami oleh Bough itu seharusnya tidak terjadi. Seorang juru bicara TSA mengatakan maskapai bebas menentukan kebijakan mengenai pemberian 'gate pass' untuk memungkinkan anggota keluarga atau penyedia layanan kesehatan tanpa boarding pass untuk membantu pengguna kursi roda.
Berdasarkan situs Frontier, penumpang yang mencari bantuan tambahan dapat mengklik 'tambahkan layanan khusus' saat memesan tiket.
Nah, masalahnya, merujuk juru bicara Frontier kepada Insider, saat reservasi awal Bough tidak menambahkan permintaan bantuan kursi roda. Bough mendapatkan kursi roda pada reservasi yang diperbarui ketika maskapai diberitahu tentang kebutuhan tersebut.
"Sayangnya, penyedia layanan kami tidak menerima permintaan bantuan kursi roda untuk Ms. Bough," kata juru bicara tersebut.
"Harus reservasi terlebih dahulu. Kami menyesal ini mengakibatkan gangguan perjalanan. Kami telah memesan ulang Ms Bough dengan reservasi terpisah seperti yang diminta," kata juru bicara lagi.
Bough termasuk di antara semakin banyak pengguna kursi roda yang dilaporkan ditinggalkan di bandara. Sebelumnya, Morgan Jones, 34 tahun dengan fibromyalgia dan lupus yang mengalami insiden serupa bulan ini setelah serangkaian penundaan penerbangan. Dia mengatakan bahwa individu yang menggunakan kursi roda 'ditinggalkan dan dilupakan' oleh staf bandara.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol