TRAVEL NEWS
Apa Benar Dusun di Dieng yang Hilang dalam Semalam Adalah Kaum Sodom?

Sebuah dusun yang hilang dalam semalam di kawasan Dieng, Jawa Tengah dikaitkan dengan keberadaan kaum sodom. Lalu, apakah cerita itu benar adanya?
Pada Rabu (31/8/2022), salah satu tokoh masyarakat di Desa Pekasiran meluruskan cerita itu pada detikTravel. Jadi, dusun yang hilang itu bernama Legetang dan itu masih masuk di dalam desa itu.
Ia bernama Isnurhadi. Dalam pesan singkat, ia menjelaskan bahwa warga Dusun Legetang bukanlah kaum sodom. Namun, mereka diceritakan nenek moyangnya sebagai warga yang tidak mensyukuri nikmat dari Allah SWT.
"Sampai sekarang saya belum pernah dengar dari orang tua atau kakek nenek kami soal sodom. Kalau warga Kegetang abai dengan perintah agama atau kufur nikmat, iya," kata Isnurhadi.
"Itu yang kami dengar dari mbah-mbah kami," dia menambahkan.
Jadi, memang Dusun Legetang termasuk kawasan yang sangat subur di kawasan Dieng. Hasil panen yang ada di sana sangat melimpah hingga membuat warganya lupa.
Mereka diceritakan suka berfoya-foya hingga lupa daratan. Warga Dusun Legetang lebih suka mengadakan hiburan sampai pagi dan melenceng dari amalan agama.
"Betul, seperti itu. Jadi artinya ketika tanamannya diberi panen melimpah, subur, karena dibanding dengan blok-blok yang lain kan kawasan itu memang paling subur dan hasilnya melimpah," kata dia.
"Nah, kemudian yang menjadi cerita legenda sampai saat ini itu kan hasil panen bukannya dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan yang bagus ya. Misal, beramal dsb justru malah mengadakan pesta, hiburan sampai pagi dan sebagainya," ujar Isnurhadi.
"Nah hal itu jadi kebiasaan bagi warga di situ. Itu yang dimaksud seperti itu," kata dia.
Jadi Dusun Legetang di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah memiliki kisah pilu. Legetang adalah sebuah dusun yang bersama ratusan warganya 'hilang' dalam semalam, 67 tahun silam.
Dusun Legetang saat itu berada di Desa Pekasiran, sebuah desa di pegunungan Dieng, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Dusun yang ditinggali 450 jiwa itu rata dengan tanah karena tertimbun longsoran Gunung Pengamun-amun pada 17 April 1955.
Kini, Dusun Legetang tinggal nama, dikenang dengan sebuah tugu beton setinggi 10 meter. Tugu yang berdiri tegak di tengah ladang kentang milik warga itu sebagai penanda pernah terjadi bencana yang luar biasa.
Simak Video "Kisah Dusun Legetang di Dieng yang 'Hilang' Bersama Ratusan Warganya"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)