Seluk beluk Suku Polahi di Gorontalo masih tetap menyita perhatian traveler. Suku ini memang belum diketahui informasinya secara mendalam dan yang terbaru adalah keturunan mereka terlihat normal meski hasil dari hubungan incest.
Anak-anak suku Polahi terlihat normal dan tidak mengalami cacat fisik. Kondisi ini tentunya menjadi tanda tanya, karena tidak sesuai dengan ilmu medis yang menyebutkan anak hasil perkawinan sedarah akan mengalami gangguan kesehatan hingga cacat.
Ahli Genetika di Makassar dr Wahyuni Saddang SpOG menjelaskan anak-anak keturunan Polahi yang merupakan hasil perkawinan sedarah bisa saja terlihat normal secara fisik. Karena masalah genetika pada anak hasil perkawinan sedarah tidak hanya terbatas pada cacat fisik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu normal karena baru dilihat dari luar saja. Jika periksa secara keseluruhan pasti ada diperoleh masalah genetika yang terjadi," ujarnya kepada detikSulsel, Rabu (31/8/2022).
Meskipun fisiknya terlihat normal, dr Wahyuni mengatakan hampir dipastikan anak hasil perkawinan sedarah mengalami masalah kesehatan. Bahkan anak hasil perkawinan incest ini bisa mengalami gangguan pada kognitifnya.
"Kan belum diperiksa, dikatakan normal cuma bentuk fisik saja. Bisa jadi IQ-nya mendekati idiot. Jadi kalau secara fisik dia normal mungkin bisa saja gangguan tersebut terjadi pada kecerdasan sang anak," ujarnya.
Mengenai perkawinan sedarah, dr Wahyuni menjelaskan dari segi medis sangat tidak dianjurkan. Pasalnya, bisa menimbulkan berbagai macam kelainan kromosom pada anak keturunannya.
"Banyak kelainan-kelainan yang akan muncul. Seperti dalam hal kromosomnya. Mungkin kalau dari fisik ya mungkin dia bisa saja tidak nampak. Kita belum menganalisis kelainan di dalam, karena akan muncul dari efek kromosom," jelas dr Wahyuni.
Berikut 10 berita terpopuler detikTravel pada hari kemarin:
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol