Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi para pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif Bali khususnya di Canggu atas tercapainya kesepakatan terkait permasalahan kebisingan di Canggu.
Sandiaga juga mendorong agar kesepakatan tersebut dapat diperkuat. Agar dapat terciptanya pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan tanpa menghilangkan kearifan lokal.
Sandiaga menyempatkan untuk bertemu dengan Bendesa Adat Canggu, Perbekel Canggu, Dinas Pariwisata Bali dan Badung, Satpol PP, serta pengelola bar maupun restoran di Canggu pada Jumat (16/9). Dalam pertemuan tersebut ia mengungkapkan harapan agar kesepakatan yang telah dicapai ini dapat mengantarkan Canggu ke arah yang lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Hari ini kita Alhamdulillah bisa bersilaturahmi dengan seluruh pemangku kepentingan dan tadi sudah dilaporkan kesepakatan yang sebelumnya telah tercapai akan terus dimonitor di level teknis oleh Pak Kadis (Kadispar Provinsi Bali)," kata Sandiaga Uno.
Sebelumnya, pihak-pihak terkait telah menyepakati 6 poin. Pertama, batasan desibel suara maksimal 70 desibel untuk area outdoor. Kedua, batasan waktu operasional hingga pukul 01.00 WITA.
Ketiga, komitmen pelaku usaha dan masyarakat serta aparat dalam rangka pengawasan di lapangan. Keempat, konsistensi antara masyarakat, pengusaha dan (aparat). Kelima, konsisten dalam melakukan pengawasan secara bersama-sama. Dan terakhir, tetap saling mengingatkan kepada pengusaha dan masyarakat sekitar agar jangan sampai melampaui batas-batas yang disepakati.
Selain menyepakati poin-poin tersebut, pertemuan sebelumnya juga sepakat untuk mengadakan sosialisasi terkait batasan dan regulasi-regulasi yang ada.
Sandiaga juga menuturkan bahwa kesepakatan ini nantinya akan diperkuat dan dikembangkan menjadi sebuah regulasi. Agar dapat menjadi payung hukum dan dapat menjadi landasan untuk menindak mereka yang melanggar.
"Saya berharap sekali agar kesepakatan yang sudah tadi disampaikan dimonitor terus dan ditingkatkan nanti dalam bentuk regulasi yang sudah mempertimbangkan perhitungan dari perkembangan zaman dan kami harapkan bahwa ini bisa membawa Canggu ke arah lebih baik. Kesepakatan yang sudah terjalin dua hari lalu kita harapkan bisa ditingkatkan di dalam payung hukum yang bisa menjadi dasar dari implementasi dan supervisinya," kata Sandiaga.
Ia juga menekankan bahwa pariwisata harus berjalan dengan seimbang. Tak hanya memberikan kenyamanan bagi wisatawan, tetapi juga masyarakat sekitar.
Selain mendapat perhatian Kemenparekraf, permasalahan kebisingan Canggu juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Terlebih dengan gelaran Presidensi G20 dan berbagai event internasional yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Kita ingin ini diselesaikan dengan kearifan lokal dan kita harapkan ini bukan yang pertama dan kita akan monitor sampai G20. Kita harapkan ini semuanya bisa tercapai solusi dan yang dikedepankan adalah pendekatan adat dan budaya," ujar Sandiaga.
Menurut Sandiaga ini menjadi momen yang tepat untuk melakukan perbaikan dan penataan pariwisata di Bali. Bagaimana nantinya Pemprov Bali juga dapat menetapkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk melakukan penataan dari segi peruntukan kegiatan usaha.
"Kenapa tidak kita melakukan transformasi bukan hanya Recover Together Recover Stronger tapi juga Recover Better. Karena juga ada permasalahan yang lain seperti sampah, air, isu-isu keberlanjutan lingkungan," kata Sandiaga.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) yang turut hadir menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah yang telah memberikan perhatian terkait permasalahan yang ada. Cok Ace juga menjadikan momen ini sebagai ajang untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh.
"Ini perhatian yang luar biasa dari pemerintah pusat dan jadi momentum yang sangat penting untuk mengevaluasi hal-hal yang memang kita perlu perbaiki karena pariwisata itu dinamis, terus berkembang. Tentu juga dalam perkembangan ini juga ada norma-norma, ada peraturan yang harus kita sepakati," kata Cok Ace.
(ysn/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol