Usut Tuntas! Tragedi Kanjuruhan Bukan Hanya Duka Sepakbola

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Usut Tuntas! Tragedi Kanjuruhan Bukan Hanya Duka Sepakbola

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 04 Okt 2022 07:11 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Uno (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)

Dampak Tragedi Kanjuruhan ke Sport Tourism Indonesia

Menyikapi dampak tragedi Kanjuruhan ke sport tourism Indonesia, Sandiaga menyebut pengaruhnya sangat besar. Ia berharap pandangan profesionalitas dunia ke Indonesia tidak berkurang.

"Seperti kita lihat, tadi malam seluruh dunia menaruh perhatian yang besar sekali. Di pertandingan Liga Inggris, Liga Spanyol dan liga-liga Eropa mereka mengheningkan cipta," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menunjukkan dampak yang sangat luar biasa atas tragedi malapetaka yang dialami di Kanjuruhan yang betul-betul memprihatinkan," kata Sandiaga.

"Kami berharap ini tidak akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang tidak menyelenggarakan kegiatan atau event dengan baik," kata dia lagi.

ADVERTISEMENT

Sandiaga menyebut bahwa, Liga 1 hanya satu dari ribuan dari kegiatan event olahraga yang ada di Indonesia. Kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak dalam mengelola event ke depan.

"Kebetulan kami memiliki deputi yang menangani event mulai dari internasional hingga daerah. Ini sudah diberi panduan sesuai CHSE, dengan garis bawah yakni safety atau keamanan juga disiapkan kehati-hatiannya," ujar dia.

"Selama kita bisa menunjukkan kepada dunia bahwa safety kita jaga, maka kita harapkan dampaknya tidak berkelanjutan. Tapi perintah bapak presiden untuk menunda Liga 1 selama evaluasi ini harus dilakukan dengan baik," imbuh dia.

Lebih lanjut, pihaknya akan berkontribusi untuk menyampaikan standar penyelenggaraan event agar tidak berdampak pada pembatalan dari event-event tingkat dunia.

"Karena mulai tahun depan, kami memiliki klasifikasi sendiri mengenai sports tourism. Termasuk tugas pemerintah menyiapkan World Cup Under 20," kata dia.

"Jadi keprihatinan harus menjadi tempat kita melakukan koreksi. Jangan saling menuding tapi lakukan usut tuntas. Jika ada kesalahan harus tentunya harus ada yang bertanggungjawab," kata dia lagi.


(msl/fem)

Hide Ads