5 Alat Musik Petik Indonesia Meriahkan Festival Batara Endah Sora Lebak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

5 Alat Musik Petik Indonesia Meriahkan Festival Batara Endah Sora Lebak

Fathul Rizkoh - detikTravel
Jumat, 21 Okt 2022 16:27 WIB
Pemusik berlatih di Museum Multatuli, Rangkasbitung
Pemusik berlatih di Museum Multatuli, Rangkasbitung (Foto: Fathul Rizkoh/detikcom)
Jakarta -

Sebanyak 5 alat musik petik dari berbagai daerah di Indonesia akan berkolaborasi pada pagelaran Festival Batara Endah Sora. Festivalnya bakal digelar 22 Oktober, di Museum Multatuli, Lebak, Banten.

Ketua Komunitas Aing Niduparas Erlang mengatakan, lima alat musik petik yang akan berkolaborasi adalah kacapi buhun dari Banten, siter dari Jawa Tengah, sasando dari Nusa Tenggara Timur, kulcapi dari Sumatera Utara, dan sape dari Kalimantan.

Kolaborasi ini menjadi puncak dari kegiatan residensi metik kacapi buhun di Baduy yang diikuti lima orang peserta selama dua bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betul, jadi peserta berlatih selama dua bulan di Baduy. Mereka yang sudah ikut residensi kemudian akan pentas. Kolaboratornya, pemain alat musik petik dari berbagai daerah di Indonesia," kata Nidu kepada detikcom ditemui di Rangkasbitung, Jumat (21/10/2022).

Kata Nidu, peserta residensi belajar metik kacapi berasal dari Tatar Sunda atau yang sekarang dikenal Banten dan Jawa Barat. Mereka adalah Andri, Aja, Susmita Afriyani, Recky Hutama, dan Hady Prastya.

ADVERTISEMENT

Kelima peserta residensi itu, lanjut Nidu, akan pentas dan berkolaborasi dengan empat pemain alat musik petik lain. Alat Musik sasando dimainkan Diknas John Pah, kulcapi dimainkan Ramanta Alkaro Sinulingga, sape dimainkan Florentini Delly, dan sitter dimainkan Endah SR.

"Bagi orang Baduy, menanam padi itu tidak sekadar menanam. Tapi ada aktivitas batin mengawinkan Nyi Pohaci Sanghyang Asri dengan Bumi Pertiwi. Sebagai ucapara sakral, kacapi buhun hadir untuk memeriahkan upacara atau ritual itu," tuturnya.

"Pertunjukan cuma etalase. Yang penting adalah apa yang dilakukan di balik pertunjukan itu, dari mulai proses latihan, belajar tentang kehidupan, dan membuka kemungkinan-kemungkinan bagi pertemuan para pemain alat musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia," sambungnya.

Nidu berharap, pertemuan lima pemain alat musik petik ini bisa memicu generasi muda untuk lebih mendalami nilai-nilai budaya yang ada di setiap daerah. Selain itu, dia juga berharap agar alat musik tradisional di setiap daerah bisa semakin dikenal khalayak.

"Tentu tujuannya ke sana, memperkenalkan, melestarikan. Mungkin kolaborasi dua alat musik petik sudah pernah dan bisa jadi sering dilakukan. Nah, rasanya ini hal baru menggabungkan atau mengkolaborasikan lima alat musik petik tradisional," pungkasnya.




(msl/msl)

Hide Ads