Salah satu pesawat Yeti Airlines jatuh. Kecelakaan maskapai yang berbasis di Kathmandu, Nepal itu membawa puluhan penumpang.
Dihimpun dari berbagai sumber, Minggu (15/1/2023), Yeti Airlines adalah induk dari Tara Air. Maskapai ini didirikan pada Mei 1998 dan menerima sertifikat operator udara pada tanggal 17 Agustus 1998.
Yeti Airlines Pvt. Ltd. memulai penerbangan komersial pertamanya pada September 1998 dengan satu pesawat DHC6-300 Twin Otter buatan Kanada. Melayani Nepal selama lebih dari dua dekade, perusahaan itu hanya mengoperasikan ATR 72 di kota-kota besar Nepal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2009, maskapai saudaranya Tara Air didirikan untuk mengambil alih operasi Short Take Off and Landing (STOL) dengan armada pesawat DHC6-300 dan Dornier DO228.
Yeti Airlines telah mempertahankan armada modernnya yang terdiri dari lima ATR 72-500 yang beroperasi di sektor domestik non-STOL di Nepal. Kedua maskapai ini bersama-sama terus menyediakan jaringan rute penerbangan terbesar di Nepal.
Armada Yeti Airlines
Armada yang dioperasikan Yeti Airlines terdiri dari pesawat ATR 72-500. Ini adalah pesawat baling-baling yang berkecepatan maksimal 309 mph.
Kapasitas pesawat ATR Yeti Airlines dikatakan hanya berjumlah 70 kursi. Namun dalam berita sebelumnya terdapat 72 penumpang di dalam pesawat itu dengan 40 penumpang dinyatakan tewas.
Pesawat ATR 72-500 Yeti Airlines diklaim hanya sekitar 50% lebih sedikit CO2 per penumpang/km daripada jet generasi baru dan hingga tiga kali lebih sedikit CO2 daripada yang lebih tua.
Dibandingkan dengan mobil, emisi karbon ATR 72-500 per kursi/km pada sejumlah 200 Nm atau 15% lebih rendah.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!