Kesaksian Traveler yang Lihat Motor Trail Ugal-ugalan di Ranca Upas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kesaksian Traveler yang Lihat Motor Trail Ugal-ugalan di Ranca Upas

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 10 Mar 2023 19:05 WIB
Bunga edelweis rawa yang rusak digilas saat ajang motor trail di Ranca Upas, Kabupaten Bandung
Foto: Ranca Upas rusak dihajar motor trail ugal-ugalan (Yuga Hassani/detikJabar)
Jakarta -

Ranca Upas masih menjadi pembicaraan hangat karena kegiatan motor trail yang menghancurkan ladang bunga Edelweis. Ada cerita nih dari traveler yang kemping di Ranca Upas yang melihat langsung begitu kacau acara trail tersebut.

Dalam media sosial, beberapa orang membagikan pengalamannya saat melihat motor trail yang melintas di hutan lindung Ranca Upas. Salah satunya adalah traveler bernama Sari Rahmawati yang berasal dari Ciwaruga. Saat motor trail sedang berlangsung, dia bersama teman-temannya sedang kemping di sana.

Sari juga membagikan video singkat saat ketenangan kempingnya terganggu karena ada kegiatan motor trail. Sebelumnya dia tidak tahu, kalau ada kegiatan motor trail di Ranca Upas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dan 3 orang teman saya merencanakan kemping ceria di Ranca Upas di tanggal 4 Maret 2023. Sebelumnya kita tidak tahu diadakannya acara trail di sana. Kita tahunya ada kegiatan setelah sampai di Ranca Upas dan melihat ada panggung besar dan banyak tenda peserta trail juga di dekat area panggung. Saya dan teman-temannya memutuskan untuk memilih tempat yang agak jauh dari panggung," kata Sari saat dihubungi detikcom, Jumat (10/3/2023).

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]



Keesokan harinya, Sari mengatakan bahwa pada pukul 7 pagi acara trail pun di mulai. Awalnya dia dan teman-temannya menduga kalau trail hanya di sekitar panggung saja, ternyata tidak. Kegiatan motor trail menjelajahi area pegunungan dan melewati jalan pinggiran savana camp.

"Kita kira hanya di area panggung saja acaranya, ternyata motor trail itu bermotoran menjelajahi area pegunungan yang ada di Ranca Upas itu dan melewati jalan yang ada di pinggir savana camp,"

"Tapi karena membludaknya peserta di trek utama, panitia sengaja membuka tali pembatas savana camp agar trek terbagi menjadi beberapa bagian, sampai tidak kondisif peserta pun mengambil jalan secara acak dan sampai masuk ke area savana camp. Tenda-tenda sampai kotor karena terkena cipratan tanah yang berasal dari ban motor trail," lanjut Sari.

Dalam video yang dibagikan Sari, terlihat para peserta motor trail melintas di depan tenda mereka. Karena peserta membludak, dia dan kawan-kawan pun bergeser lokasi.

Dalam cuplikan terlihat jejak-jejak jalan yang dilintasi motor trail yang berlumpur. Sari pun berpendapat bahwa panitia kewalahan menangani acara. Setelah jalur dibuka, sang panitia tidak terlihat lagi.

"Mungkin karena terlalu sedikitnya panitia untuk menangani ribuan peserta sehingga panitia kewalahan. Dan setelah beberapa saat panitia yang membuka trek itu tidak terlihat lagi. Mungkin sebagian peserta juga kesal dan cape karena trek nya yang sangat parah jadi susah untuk dilewati," tambahnya.

Saat event sedang berlangsung, salah satu teman Sari sempat mengobrol dengan panitia yang menjaga trek di dekat tenda mereka. Panitia ini malah berpikir jika mereka bagian dari rombongan peserta trail. Padahal Sari dan kawan-kawan hanya ingin kemping santai.

"Acara berlangsung sampai sore. Dan kita dari awal tebak-tebakan gitu jika kegiatan trail ini kacau dan gagal. Dan benar saja. Saat sorenya ada sekelompok peserta diam di depan tenda kita dan salah satu dari mereka menghampiri tenda. Dia bilang lapar dan meminta makanan. Kita kasihan dan berhubung ada makanan, kita kasih roti dan beberapa cemilan," tutup Sari.

Acara trail Ranca Upas ternyata ilegal

Bupati Bandung Dadang Supriatna menegaskan event motor trail di Rancaupas, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung tidak memiliki izin. Hal tersebut diketahui setelah dilakukan pengecekan kepada pihak terkait.

Dadang mengatakan biasanya sebelum kegiatan ada surat permohonan dan sebagainya. Namun tidak ada informasi sama sekali yang didapatkannya.

"Saya cek ke Kadispora, saya cek juga ke IMI Kabupaten Bandung, dan saya cek juga ke kadis LH terkait proses perizinan," ujar Dadang, saat live di Detik Pagi, Kamis (9/3/2023).

"Biasanya kalau ada event seperti itu ada surat permohonan dan sebagainya. Nah setelah saya tanya kepada Kadispora, karena leading sektornya adalah olahraga, menurut kadis itu tidak ada informasi sama sekali," tambahnya.

Dadang sendiri mengaku tidak tahu ada kegiatan tersebut. Ia baru tahu belakangan kegiatan itu digelar dan bikin gaduh. Apalagi ada logo Pemkab Bandung dalam kegiatan tersebut.

"Setelah saya telusuri ternyata belum ada izin. Yang menyesalnya saya kenapa lambang Pemda di pasang di situ. Sementara IMI Kabupaten Bandung pun tidak pernah merasa mengkonfirmasi adanta kegiatan tersebut," katanya.

Dia menjelaskan event tersebut bisa dikatakan ilegal. Pasalnya tidak memiliki izin dari pihak terkait.




(sym/wsw)

Hide Ads