Canggihnya Rumah Gadang, Sengaja Dirancang Tahan Gempa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Canggihnya Rumah Gadang, Sengaja Dirancang Tahan Gempa

Putu Intan - detikTravel
Rabu, 05 Apr 2023 06:07 WIB
Rumah Gadang Balai Nan Duo di Payakumbuh, Sumatera Barat
Rumah Gadang Balai Nan Duo. Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
Jakarta -

Bukan rahasia bahwa rumah tradisional dirancang dengan pemikiran matang dari nenek moyang. Termasuk, rumah gadang di Sumatera Barat yang dibangun tahan gempa.

Jika melihat rumah gadang dari luar, mungkin traveler akan terkesan dengan kemegahan dan keunikan bentuk bangunannya yang berbeda dari rumah-rumah pada umumnya. Namun jauh di balik itu, rumah ini dibuat para pendahulu Minangkabau dengan perencanaan matang.

Untuk diketahui, rumah gadang memiliki tiang yang tidak lurus atau vertikal tetapi miring. Tiang penyangga rumah ini menyerupai kapal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sengaja dibuat demikian karena Sumatera Barat merupakan daerah rawan gempa. Provinsi ini memiliki sejumlah gunung berapi dan juga pada pesisir pantainya terdapat patahan lempeng yang dapat menimbulkan gempa sewaktu-waktu.

Maka dari itu, rumah gadang dibangun seperti kapal yang akan mengikuti gerakan ombak. Ketika gempa, rumah gadang juga akan berayun mengikuti gerakan gempa.

ADVERTISEMENT

Pada setiap tiang di rumah gadang, diletakkan batu yang besar dan rata di bagian atasnya atau disebut sandi. Sandi ini digunakan sebagai penyangga antara tiang dan tanah.

Sandi sendiri memiliki beberapa fungsi antara lain menahan air tanah ke tiang-tiang sehingga akan tahan lama. Kemudian sandi juga akan memperlebar luas permukaan yang bersentuhan dengan tanah yang akan memperkecil gaya berat ke tanah. Lalu dengan adanya sandi, getaran tidak langsung dirasakan tiang.

Keunikan lain dari rumah gadang adalah rumah ini tidak menggunakan paku. Hal itu dijelaskan Kepala Kaum Koto Tedi Rahmat ketika detikTravel datang ke Rumah Gadang Balai Nan Duo di Payakumbuh.

"Rumah gadang pasti nggak pakai paku. Jadi semua pakai pasak kayu," kata Tedi.

Saat terjadi gempa, pasak kayu ini akan mengikuti gerak tiang-tiang penyangga. Ini membuat rumah gadang tetap kokoh berdiri dan saling menopang antara pasak dan tiang-tiangnya.

Desain tahan gempa ini sudah terbukti karena rata-rata rumah gadang berumur panjang. Rumah Gadang Balai Nan Duo misalnya, sudah berdiri selama ratusan tahun dan masih tegak berdiri hingga sekarang.




(pin/fem)

Hide Ads