Naiknya tarif masuk Pulau Komodo disambut kontra dari pelaku wisata, termasuk ASITA dan Astindo. Keputusan tarif naik ini dinilai mendadak.
Pelaku Pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), kelimpungan dengan tarif baru jasa pelayanan wisata alam yang akan diterapkan di Taman Nasional (TN) Komodo. Sebab, mereka telah menjual paket wisata di TN Komodo pada para pelancong untuk setahun ini dengan harga lama.
Bahkan, katanya, ada tamu yang sudah membayar. Menurut rencana, PT Flobamor yang merupajan BUMD milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT mematok tarif baru jasa pelayanan wisata alam dengan harga mahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies/ASITA) Manggarai Raya Evodius Gonsomer mengatakan rencana tersebut adalah keputusan sepihak dan mendadak. Tarif baru tersebut mulai berlaku pada 15 April 2023.
"Persoalannya, para travel agent sudah menjual paket wisata untuk harga satu tahun berjalan. Inikan keputusan yang mendadak, jadi agak barat buat para agent mengubah harga paketnya," kata Evo, Kamis (6/4/2023).
Evo dengan tegas menolak. "Jelas kami menolak tarif PT Flobamor buat ini," katanya ini.
Menurutnya, sektor pariwisata Labuan Bajo masih belum pulih setelah COVID-19. Selain itu, Keputusan Pemprov NTT melalui PT Flobamor tahun lalu yang secara sepihak menaikan tarif masuk TN Komodo Rp 3,75 juta telah membuat gaduh dunia pariwisata.
Keputusan itu kemudian dibatalkan karena gelombang penolakan pelaku pariwisata dan masyarakat luas.
"Setelah kejadian itu Pemprop NTT khususnya kepala dinas pariwisata diam seribu bahasa, tidak berupaya untuk melakukan tindakan pemulihan sektor pariwisata. Kami yang terdampak akibat keputusan yang mereka buat tanpa sosialisasi terlebih dahulu," kata Evo.
Menurutnya, perkara tersebut belum selesai tapi hari ini muncul lagi keputusan baru dari PT Flobamor. "Kami hanya bisa bertanya, apa maksud dan tujuan dari yang mereka buat ini," katanya.
Keluhan yang sama disampaikan Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Manggarai Barat Ignasius Suradin. Ada sejumlah wisatawan yang sudah membayar untuk trip dua tahun ke depan.
"Penerapan tarif ini sangat terburu-buru dan berpotensi memunculkan keributan baru dari kalangan pekerja pariwisata. Kami kelimpungan dengan biaya baru apalagi ada tamu yang sudah melakukan pembayaran trip, bahkan sampe dua tahun ke depan," kata Ignas, Kamis ini.
Menurut Ignas, rencana pungutan tarif jasa pelayanan wisata alam dengan tarif mahal di TN Komodo akan mengganggu kondusivitas menjelang KTT ASEAN di Labuan Bajo pada Mei mendatang
"Keributan menjelang event besar ini tentu tidak baik bagi semua pihak. Dan bisa diduga penetapan tarif tinggi di pulau Komodo itu secara tidak langsung merupakan upaya perlawanan kepada pemerintah pusat lebih khusus kepada Presiden Jokowi yang sudah sangat memperhatikan Labuan Bajo," ujar Ignas.
Ia mengatakan, kenaikan tarif yang sangat terburu-buru ini membuktikan Pemprov NTT tidak memikirkan nasib masyarakat menggantungkan piring nasinya di sektor pariwisata.
"Kami meminta kepada Pemprov NTT lebih kepada PT Flobamor untuk membatalkan kenaikan tarif ini," tegas Ignas.
Baca juga: Tarif Baru Wisatawan Taman Nasional Komodo |
Artikel ini sudah tayang di detikBali.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan