Terpopuler: Jangan Bertukar Kursi Pesawat, deh!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Terpopuler: Jangan Bertukar Kursi Pesawat, deh!

Tim detikcom - detikTravel
Kamis, 20 Apr 2023 13:01 WIB
Ilustrasi kabin pesawat kosong tanpa penumpang
Foto: Getty Images/EllenMoran
Jakarta -

Penumpang disarankan untuk tidak sampai bertukar kursi di pesawat. Kenapa ya?

Dilansir dari Mirror, seorang pakar etiket nasional dan pendiri The Protocol School of Texas, Diane Gottsmand, menyampaikan pendapatnya soal bertukar kursi di pesawat.

Diane menyarankan agar traveler tidak menerima permintaan bertukar kursi di pesawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ingin duduk di sebelah teman atau lebih memilih tempat duduk dekat jendela daripada lorong, bukanlah alasan yang cukup baik untuk meminta pertukaran kursi," kata dia.

Malahan, kebiasaan ini mengungkapkan kepribadian seseorang yang tidak memiliki hidup yang terencana.

ADVERTISEMENT

"Jika Anda dan pasangan Anda berpisah (tempat duduk), itu berarti Anda terlambat memesan atau tidak berencana untuk duduk bersama," dia menjelaskan.

Mengacu pada kebijakan penerbangan, seseorang boleh menolak pertukaran kursi.

Namun dalam satu skenario, pertukaran kursi di pesawat diperbolehkan, yaitu duduk bersama keluarga. Jika ada anak yang duduk terpisah dari walinya dan duduk di sebelahmu, ada baiknya kalau kamu bertukar tempat duduk.

"Akan lebih baik lagi kalau Anda bertanya pada agen tiket atau perusahaan perjalanan tentang kemungkinan mengubah atau mengganti kursi sebelum naik ke pesawat," katanya.

Diane mengatakan permintaan pertukaran tempat duduk ini menempatkan orang lain dalam posisi canggung dan ini tentu tidak disarankan.

Artikel itu menjadi yang terpopuler detikTravel kemarin. Adapun, artikel terpopuler kedua detikTravel kemarin adalah soal tren warga Arab Saudi yang memilih untuk menjadi Atheis atau agnostik. Dari sejumlah data yang dihimpun dari berbagai sumber, terlihat tren peningkatan jumlah warga atheis di Arab Saudi.

Berdasarkan Data Agama Dunia pada 2020 dari Universitas Boston, populasi di Arab Saudi mencakup sekitar 31,5 juta Muslim, 2,1 juta Kristen, 708 ribu Hindu, 242 ribu atheis atau agnostik, 114 ribu Buddha, dan 67 ribu Sikh.

Data itu tertuang dalam laporan berjudul "2021 Report on International Religious Freedom: Saudi Arabia" yang dirilis di situs Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Juni 2022 lalu.

Atheisme yang menjalari warga Arab Saudi sebetulnya sudah terlihat sejak satu dekade lalu. Menurut jajak pendapat Gallup International pada 2012 yang dikutip, sekitar 5 persen warga Saudi menganggap diri mereka atheis, dan 19 persen lainnya tidak beragama.

Meskipun jumlah warga atheis di Arab Saudi relatif tak terlalu tinggi, angka ini dianggap signifikan, lantaran negara itu menerapkan hukuman ketat bagi orang yang menentang agama.

Mereka bisa dijerat hukuman fisik, penjara, atau bahkan eksekusi mati. Biasanya, mereka yang murtad dari Islam juga mendapat hukuman penjara dalam waktu lama.

Menurut Undang-undang Dasar Pemerintahan Saudi tahun 1992, agama resmi negara adalah Islam, dan konstitusinya berdasarkan Al Quran serta Sunnah atau tindakan dan hukum yang dilakukan zaman Nabi Muhammad.

UU itu juga melarang promosi ideologi atheisme dalam bentuk apapun dan melarang upaya untuk meragukan dasar-dasar Islam.

Menurut artikel di lembaga Think Tank Secular Humanism, banyak warga Arab Saudi mengaku atheis karena kecewa atas aturan pemerintah yang dianggap kaku dan terlampau ketat.

Selain itu, warga juga kecewa atas represi dari Arab Saudi. Pemerintah membatasi akses ke situs dan media sosial yang dianggap subversif.

Di tengah tekanan itu, diskusi soal atheisme di Saudi justru lebih intensif dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa memilih anonim, sebagian lagi mempertaruhkan kebebasan mereka untuk meningkatkan kesadaran mengenai sekularisme dan atheisme melalui situs, video, dan media sosial.

Berikut 10 besar artikel terpopuler detikTravel pada Rabu (19/4/2023):

1. Warga Arab Saudi yang Berbondong-bondong Jadi Atheis




(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads