Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para Perwakilan Pemuda ASEAN (ASEAN Youth) memanfaatkan media sosial (medsos) untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Labuan Bajo. Sebab ia yakin para perwakilan pemuda yang umumnya generasi Z (Gen-Z) melek dengan media sosial seperti TikTok dan Instagram.
"Saya harap mereka ke sini mempromosikan melalui sosial media untuk menjadikan konten mempromosikan pariwisata dan dan belanja produk ekonomi kreatif khususnya di Labuan Bajo," ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis, Kamis (11/5/2023).
Hal ini Sandiaga sampaikan usai bertemu para Perwakilan Pemuda ASEAN atau ASEAN Youth di Golo Mori, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepada teman-teman perwakilan negara yang hadir kami mengapresiasi. Kami berharap kunjungan mereka bukan kunjungan pertama dan terakhir, tapi setelah ini mereka hadir kembali bersama keluarga dan teman-temannya," harapnya.
Sandiaga juga secara khusus mengapresiasi anak muda Indonesia dan juga ASEAN yang aktif memberikan pemikiran dan aksi nyata untuk perkembangan ASEAN. Khususnya terhadap sejumlah pilar yaitu literasi digital, pangan dan green economy, pendidikan, lapangan kerja, serta kesehatan. Ia juga menilai ASEAN dianggap sebagai kumpulan negara-negara yang stabil dan terus berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini.
"Saya lihat optimisme dimana ASEAN akan bangkit pascapandemi dan bergerak menjadi negara-negara maju berkat kreativitas dan inovasi dari anak-anak mudanya," kata Sandiaga.
Sebagai informasi, turut mendampingi Menparekraf Sandiaga yaitu Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani, Kepala Biro Komunikasi Kemenprekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, Direktur Pemasaran Wilayah Asia Pasifik Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Sindhutrisno, serta Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina.
(fhs/ega)
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti