Bupati Badung Blak-blakan Belum Maksimal Awasi Turis Asing

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bupati Badung Blak-blakan Belum Maksimal Awasi Turis Asing

Agus Eka-Karsiani Putri - detikTravel
Kamis, 01 Jun 2023 13:51 WIB
Bupati Badung Giri Prasta
Bupati Badung Giri Prasta. Foto: Agus Eka/detikBali
Badung -

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengakui bahwa ia belum optimal mengawasi turis asing. Hal itu menyusul banyak laporan negatif terkait tingkah turis di Bali.

Giri Prasta mengakui aktivitas pariwisata di Badung paling banyak dibandingkan daerah lainnya. Walhasil, potensi pelanggaran oleh turis asing paling banyak terjadi di Gumi Keris, sebutan lain untuk Badung.

Giri Prasta sudah menggelar rapat koordinasi (rakor) pasca rakor di Kantor Gubernur Bali. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung juga sudah punya tim teknis yang dikomandoi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) yang bekerja sama dengan Imigrasi untuk menelusuri pelanggaran turis asing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagaimana sekarang, kami antisipasi wisatawan ini tidak membuat pelanggaran," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara setali tiga uang. Dia akan menegakkan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2023 tentang Tatanan Baru bagi Wisatawan Mancanegara Selama Berada di Bali.

ADVERTISEMENT

"Yang jelas itu kan memang harapan (Gubernur Koster) agar bagaimana Bali mendapatkan kunjungan pariwisata yang berkualitas dan bukan kuantitas," ucap Jaya Negara, di Lapangan Lumintang, Denpasar, Kamis (1/6/2023).

Jaya Negara menjelaskan kawasan pariwisata di Denpasar terpusat di Sanur. Sedangkan, wisatawan asing yang pelesiran di sana sebagian besar dari Australia, Belanda, Inggris, hingga India.

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Jaya Negara melanjutkan, sudah mengawasi vila ilegal di Bali. Menurut dia, vila di Denpasar jumlahnya tidak banyak dan tersebar di Sanur, Mertasari, Kesiman, dan Penatih.

"Sebenarnya tanpa disuruh pun kami punya kewajiban untuk itu karena (vila Ilegal) potensi pendapatan kami yang hilang," ujarnya.

Artikel ini sudah tayang di detikBali.




(pin/pin)

Hide Ads