Video rombongan wisatawan menuju Nepal Van Java, Kabupaten Magelang dicegat ojek viral di media sosial. Terkait dengan video yang beredar pengelola Nepal Van Java menegaskan ojek tersebut bukan resmi Wisata Nepal Van Java.
Adapun video ini salah satunya dibagikan dalam akun TikTok @ciw***. Dalam video tersebut memperlihatkan rombongan wisatawan naik mobil dicegat warga lokal.
Mereka memberikan keterangan dicegat sama ojek Nepal Van Java. Rombongan ini terdiri enam orang naik mobil pelat D dan diminta naik ojek dengar membayar Rp 40 ribu per orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih dalam video tersebut, terjadi negosiasi dan ditawar Rp 25 ribu. Namun demikian rombongan wisatawan ini terus melanjutkan perjalan dengan mobil dan kuat sampai lokasi parkiran di kawasan Nepal Van Java.
Terkait dengan beredarnya video tersebut, Pengelola Nepal Van Java Lilik Setiyawan menegaskan, ojek tersebut bukan resmi dari wisata Nepal Van Java.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanan situasi ini. Perlu diketahui bahwa kejadian seperti video di atas bukan dari kami pengelola wisata Nepal Van Java khususnya pelaku usaha ojek resmi Wisata Nepal Van Java," kata Lilik dalam akun instagram @symhony_sumbing seperti dilihat detikJateng, Senin (28/8/2023).
Menurut Lilik, pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan dan membahasnya. Kendati demikian hal tersebut terulang kembali.
"Sebenarnya sudah beberapa kali kami sampaikan dan bahas, tapi selalu saja terulang dan terulang lagi dengan modus seperti itu yaitu memberi tahu pada wisatawan kalau parkir mobil di Nepal Van Java penuh atau jalan nanjak mobil tidak akan kuat," ujar Lilik yang juga Kepala Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik.
![]() |
Atas kejadian tersebut, kata Lilik, sudah dalam pembahasan semua pihak dan instansi terkait.
"Sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanan ini khususnya bagi para wisatawan yang merasa dirugikan atau dibuat tidak nyaman," ujar Lilik.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, Mulyanto mengatakan, terkait dengan video tersebut telah mengambil langkah-langkah.
"Kami sudah kontak Camat Kaliangkrik agar melihat situasi dan butuh bantuan dari Forkompincam. Harapan kami menyelesaikan secara kekeluargaan," katanya.
Kejadian tersebut, diakui pihaknya dampaknya bagi Kabupaten Magelang.
"Kita menggelorakan bermacam promosi hanya dirobohkan dengan seperti itu. Solusi yang pertama, kami melakukan komunikasi dengan pihak Kepala Dusun Butuh. Kemudian para pihak agar didudukkan (bertemu) difasilitasi oleh Forkompimcam. Kami masih menunggu waktu itu sehingga agenda rapat bisa hadir bareng-bareng ngudari (menyelesaikan) masalah," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di detikjateng.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol