Tak Banyak yang Tahu, Ini Asal Mula Nama Jalan Jaksa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tak Banyak yang Tahu, Ini Asal Mula Nama Jalan Jaksa

Putu Intan - detikTravel
Kamis, 21 Sep 2023 20:05 WIB
Jalan Jaksa
Jalan Jaksa. Foto: Chelsea Olivia/detikcom
Jakarta -

Jalan Jaksa di Kebon Sirih, Jakarta Pusat rupanya memiliki sejarah panjang. Termasuk penggunaan nama Jaksa yang rupanya punya kisah tersendiri.

Berbeda dengan nama jalan di sekitarnya yang terinspirasi dari nama pahlawan, Jalan Jaksa dinamakan demikian karena terinspirasi dari mahasiswa yang dulu tinggal di sana. Hal itu diutarakan Boy Lawalata, pemilik hostel tertua di Jalan Jaksa yakni Wisma Delima.

"Dulu banyak mahasiswa Rechts Hogeschool yang tinggal di sini," kata Boy ketika ditemui detikTravel, Rabu (20/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rechts Hogeschool adalah Sekolah Tinggi Hukum Batavia. Para mahasiswa yang belajar di sana adalah calon jaksa.

Jalan JaksaJalan Jaksa sepi. Foto: Putu Intan/detikcom

Pada masa kolonial, para mahasiswa yang ini belajar di Koningsplein yang sekarang masuk wilayah Monas. Mahasiswa yang berasal dari luar Batavia umumnya mencari penginapan murah di sekitar Monas.

ADVERTISEMENT

Nah, Jalan Jaksa yang masuk wilayah Gondangdia pun dipilih sebagai lokasi tinggal. Sejak saat itu, kawasan ini disebut Jalan Jaksa.

Beralih dari era Rechts Hogeshcool, tradisi penginapan murah di Jalan Jaksa terus berlanjut. Pada 1969, Wisma Delima milik orang tua Boy Lawalata berdiri. Saat itu, tarif per malamnya hanya USD 1 atau sekitar Rp 250 rupiah per malam.

"Orang tua mulai tahun 1969. Jadi, tahun 1969 sudah buka. Orang lain belum buka karena mungkin melihatnya turis murah, turis kere," kenang Boy.

Hostel ini mulai berjaya setelah digunakan untuk acara International Youth Hostel Federation (IYHF) pada 1972. Kala itu, Wisma Delima menampung para peserta yang berasal dari berbagai negara.

"Orang tua saya memang dimintai oleh panitia, kita tempatnya bisa ditumpangi untuk backpackers," kata dia.

Jalan JaksaJalan Jaksa sepi. Foto: Putu Intan/detikcom

Berawal dari acara ini, Jalan Jaksa semakin dikenal secara internasional. Wisma Delima juga sempat masuk dalam majalah Lonely Planet sebagai hostel rekomendasi bila datang ke Jakarta.

Tak ayal, Jalan Jaksa semakin digandrungi turis asing. Menurut Boy, penginapan lain mulai bermunculan.

Puncak keramaian di Jalan Jaksa itu terjadi sekitar tahun 80-90an. 1993, Dinas Pariwisata Jakarta mencatat 57.201 wisatawan asing menetap di hotel dan hostel sepanjang Jalan Jaksa dan sekitarnya. Turis-turis Eropa mendominasi kunjungan ke Jalan Jaksa tersebut.




(pin/wsw)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Jalan Jaksa Beda Dulu dan Sekarang
Jalan Jaksa Beda Dulu dan Sekarang
13 Konten
Jalan Jaksa di Jakarta Pusat dulu merupakan pusat turis backpaker di Jakarta. Boleh dibilang mirip Legian di Bali. Tetapi kini, wajah Jalan Jaksa sudah berbeda. Jalan itu lebih teratur dengan trotoar yang tinggi, tetapi justru kehilangan ciri khasnya
Artikel Selanjutnya
Hide Ads