Status Gunung Slamet Waspada, Jangan Mendekat di Radius 2 Km

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Status Gunung Slamet Waspada, Jangan Mendekat di Radius 2 Km

Robby Bernardi - detikTravel
Jumat, 20 Okt 2023 14:35 WIB
Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas menjadi waspada, pada Kamis (19/10/2023), pukul 08.00 WIB.
Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas menjadi waspada, pada Kamis (19/10/2023), pukul 08.00 WIB. (Foto: Dok. Kementerian ESDM Badan Geologi PVMBG)
Pemalang -

Status Gunung Slamet masih Pada Level II atau waspada. Warga dan pendaki diimbau tidak mendekati gunung di Jawa Tengah itu.

Dalam laporan aktivitas Gunung Api Slamet periode Kamis (19/10) hingga pukul 24.00 WIB, tercatat aktivitas rekaman tremor Gunung Slamet masih cukup tinggi.

"Untuk aktivitas rekaman tremornya masih cukup tinggi, ditandai masih terekamnya tremor menerus amplituda dominannya 3 mm," kata Muhamad Rusdi Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Slamet Gambuhan, Pemalang, Jumat (20/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pengamatan yang dilakukan 24 jam selama periode Kamis (19/10) dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB, kata Rusdi, gunung dengan ketinggian 3428 mdpl itu, secara visual gunung jelas, kabut 0-I hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100-200 m di atas puncak kawah.


Sedangkan untuk kegempaan, tektonik jauh yakni satu kali dengan amplitudo 28 mm, S-P 13,9 detik dengan durasi 109 detik.

ADVERTISEMENT

"Tremor menerus (microtremor), terekam dengan amplitudo 2-7 mm, dengan dominan 3 mm," kata dia.

Dengan adanya kenaikan status dari normal menjadi waspada, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diminta tidak berada atau beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet.

Diberitakan sebelumnya, aktivitas Gunung Slamet, meningkat sejak Kamis (19/10), sekitar pukul 08.00 WIB, menjadi Level II atau Waspada.

Gunung Slamet, secara administratif masuk ke dalam lima wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Purbalingga. Gunung dengan ketinggian 3432 mdpl ini, aktivitas terakhir pada Maret hingga Agustus 2014, diikuti erupsi yang menghasilkan material abu dan lontaran material pijar di sekitar kawah dengan tipe letusan strombolian.

Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikJateng. Selengkapnya baca di detikjateng.




(sym/fem)

Hide Ads