Korea Selatan tak berpuas diri menjadi spot favorit wisatawan. Kini, Korsel upayakan visa untuk digital nomad dan traveler yang ingin belajar terkait industri hiburan.
Untuk menarik lebih banyak wisatawan, Korea Selatan mempermudah kunjungan dengan memperkenalkan visa untuk para digital nomad dan visa bagi kelompok tur 'K-culture'.
Melansir The National News, Jumat (29/12/2023), hal itu bertujuan untuk menarik 20 juta turis dan menghasilkan USD 24,5 miliar atau sekitar Rp 378,2 triliun.
Menurut media lokal, pemerintah Korsel ingin memperluas keringanan biaya visa elektronik untuk kelompok tur sehingga memudahkan para pelancong. Langkah tersebut dalam sementara waktu diluncurkan untuk kelompok tur Cina antara bulan September serta Desember.
Disebutkan periode aplikasi tersebut diperpanjang hingga tahun depan. Dan akan ada perluasan program yang mencakup wisatawan dari Vietnam, Filipina, dan Indonesia.
Sedangkan untuk tahun depan, pemerintah akan memperkenalkan visa pelatihan budaya atau K-culture dan visa digital nomaden (digital nomad). Hal itu untuk menarik wisatawan yang ingin menjelajahi budaya Korea Selatan.
Visa pelatihan budaya K-culture menargetkan mereka yang tertarik dengan konten Korea Selatan dan ingin belajar tentang industri hiburan negara tersebut.
Sedangkan untuk visa digital nomad akan mengizinkan pelancong tinggal di Korea Selatan hingga dua tahun sementara pemegangnya bekerja secara online. Tujuannya adalah untuk mempromosikan budaya workcation, yang mengacu pada sistem yang menggabungkan pekerjaan jarak jauh dengan pariwisata.
Korea Selatan menyambut lebih dari 17 juta wisatawan asing sebelum pandemi, namun mengalami penurunan tajam menjadi 970 ribu, kata Perdana Menteri Han Duck-soo kepada The Korea Times.
"Untungnya, industri pariwisata mulai pulih dan berharap untuk menerima 10 juta pengunjung pada akhir tahun. Pemerintah akan berkomitmen penuh untuk melakukan yang terbaik agar industri ini dapat mencapai titik tertinggi sepanjang masa," ia menambahkan.
Simak Video "Video Korsel Gelar Pilpres, Tempat Pemungutan Suara Diserbu Warga"
(wkn/fem)