Lindungi Beruang Kutub dkk, Norwegia Batasi Kapal Pesiar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lindungi Beruang Kutub dkk, Norwegia Batasi Kapal Pesiar

Syanti Mustika - detikTravel
Rabu, 21 Feb 2024 11:18 WIB
Pulau yang Wanitanya Dilarang Melahirkan
Kepulauan Svalbard di Norwegia (Bas van Oort/BBC Travel)
Jakarta -

Pemerintah Norwegia memutuskan untuk melarang wisatawan kapal pesiar memasuki sebagian besar pulau-pulau terpencil mereka yang ikonik. Peraturan ini berlaku mulai 1 Januari 2025.

Dilansir NZ Herald, Rabu (21/2/2024) pemerintah membatasi wisatawan yang datang ke Svalbard, wilayah kepulauan Norwegia antara daratan Norwegia dan Kutub Utara. Adapun daya tarik wilayah ini yaitu dataran gletsernya yang terjal dan terpencil, serta tundra beku yang menjadi tempat berlindung bagi beruang kutub, rusa kutub Svalbard, dan rubah Arktik.

Langkah itu mengurangi lokasi 240 kapal pesiar menjadi hanya 43. Penumpang kapal pesiar juga dibatasi berkunjung ke beberapa pulau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuannya adalah untuk melindungi satwa liar, dan salah satu kawasan hutan belantara terbesar yang tersisa di Eropa," kata rilis Kementerian Iklim dan Lingkungan Norwegia.

Undang-undang Perlindungan Lingkungan Svalbard disahkan ke parlemen Norwegia untuk diamandemen minggu lalu.

ADVERTISEMENT

Di antara perubahan besar yang akan berlaku tahun depan adalah pembatasan ketat pendaratan di pantai, mengurangi ukuran kapal menjadi di bawah 200 penumpang dan hanya 39 orang yang diizinkan berada di darat dalam satu waktu.

Pengunjung kini diharuskan menjaga jarak lebih jauh dari satwa liar. Turis harus menjaga jarak minimal 500 meter dari 3.500 beruang kutub yang tinggal di pulau tersebut.

Traveler harus tahu nih, Svalbard adalah rumah bagi sekitar sepersepuluh populasi beruang Arktik yang terancam punah di dunia.

"Perubahan iklim dan peningkatan aktivitas telah mengakibatkan tekanan besar terhadap satwa liar dan alam Arktik yang rentan di Svalbard," kata Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen.

Larangan ini menjadi 'kabar buruk' bagi operator wisata. Badan yang bertanggung jawab mengelola pariwisata di Arktik, Asosiasi Operator Kapal Pesiar Ekspedisi Arktik (AECO), menyebut perubahan tersebut mengecewakan.

Juru bicara AECO mengatakan, bahwa mereka khawatir bahwa tindakan tersebut hanya akan meningkatkan tekanan pada wilayah pendaratan yang tersisa, dan membatasi operasi konservasi yang dilakukan oleh anggota AECO.

"Namun kami sekarang akan melakukan penilaian yang lebih menyeluruh terhadap keputusan yang diumumkan dan menyiapkan informasi untuk anggota AECO sehingga kami dapat beradaptasi," kata jubir.

Langkah-langkah baru ini berlaku perjalanan yang diatur secara komersial. Larangan ini, dikatakan oleh CEO AECO Frigg Jorgensen berlawanan dengan intuisi. Dia mengatakan bahwa Norwegia mengesampingkan hak akses publik terhadap wilayah-wilayah ini secara dramatis.

Masyarakat tetap bisa mengakses kawasan tersebut, meski ada perubahan alokasi izin berkemah di pulau-pulau terpencil dan banyak dihuni beruang. Dengan peningkatan kunjungan sejak tahun 1990, kedatangan wisatawan meningkat dua kali lipat pada dekade sebelum pandemi Covid-19, menjadi sekitar 80.000 kedatangan setiap tahunnya.




(sym/fem)

Hide Ads