Setelah menjelajahi beberapa tempat bersejarah di Jakarta Barat dan Selatan dan Timur, kami menjauh sejenak dari kebisingan dan kemacetan kota. Hari ke sembilan, kami menyambangi daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat. Agenda hari ini adalah menguji nyali tandem paralayang dan mengunjungi Taman Safari.
Dari Jakarta, menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam, sopir kami Irwan mengemudikan mobil dengan nyaman. Lawakannya membuat kami akan merasa rugi jika tidur selama perjalanan. Kami menginap di Royal Safari Garden yang letaknya tidak begitu jauh dari Taman Safari. Memasuki areal hotel berbintang empat ini, suasana safarinya terasa sangat kentara. Dari nama-nama kamarnya saja terdiri dari nama-nama binatang dilindungi di Indonesia seperti Anoa, Cendrawasih, Komodo dan lainnya.
Sebelum check ini, kami bergerak terus naik ke atas. Suhu udara semakin dingin sekalipun sinar matahari tampak garang di atas sana. Kami berhenti sebentar untuk shalat dhuhur di mesjid Atta'awun. Dari mesjid ini kita disuguhi dengan view bukit-bukit hijau perkebunan teh dan kota Cisarua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemandangan hijau, hijau dan hijau sejauh mata memandang. Indah tapi miris. Perkebunan teh telah menggantikan pohon-pohon di pegunungan Cisarua. Sangat disayangkan, hutan terus dirambah untuk perkebunan teh. Ini disinyalir salah satu penyebab Jakarta sering banjir. Nah? Semuanya saling bergantung satu dan yang lain ya kan? Dunia saja sangat berharap dengan kelestarian hutan-hutan di Indonesia. Di Indonesia juga seharusnya bertindak untuk melestarikan hutan yang sudah ada. Karena manfaatnya bukan tidak hanya dirasakan oleh daerah yang memiliki hutan saja. Ya, semoga masyarakat, perusahaan terkait dan pemerintah memperhatikan ini. Semoga lebih peduli.












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!