Istana Kuning, Kok Warnanya Coklat?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Istana Kuning, Kok Warnanya Coklat?

- detikTravel
Selasa, 20 Nov 2012 14:27 WIB
Istana Kuning, Kok Warnanya Coklat?
Kompleks Istana Kuning di Pangkalan Bun (Ari Saputra/detikTravel)
Pangkalan Bun - Wisatawan pergi ke Pangkalan Bun, Kalteng, bukan hanya untuk melihat orangutan di TN Tanjung Puting. Di sini ada juga Istana Kuning. Tapi jangan mencoba mencari bangunan istana berwarna kuning, istana ini warnanya coklat.

Bangunan panggung kayu itu masih terlihat kokoh. Halamannya luas dengan pagar kayu coklat tanah mengelilingi bangunan. Di sebelah kanan gedung kayu terlihat taman kota yang luas dengan paving blok di beberapa bagian. Taman kota ini sempat difungsikan sebagai alun-alun pusat pemerintahan daerah. Sementara di depan bangunan terdapat lapangan parkir seukuran dua kali lapangan futsal.

Ya, itulah sedikit gambaran tentang Istana Kuning, istana Kesultanan Kotawaringin, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Sebuah istana dari zaman Kesultanan Kotawaringin yang sempat berjaya pada tahun 1800-an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istana ini dibangun 1805 oleh Sultan Imanuddin di sebuah bukit di Kotawaringin Baru. Sebelumnya pusat kerajaan berada di lokasi yang sekarang disebut Kotawaringin Lama, sekitar 2 jam perjalanan. Kesultanan Kotawaringin berdiri sejak 1679 dan bermula dari Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan.

Istana tersebut bernama resmi Istana Indra Sari Keraton Lawang Kuning Bukit Indra Kencana. Namun karena terlampau panjang dan susah mengingat, pemerintah setempat membuat nama yang cukup komunikatif bagi wisatawan yakni Istana Kuning.

"Setiap turis apalagi turis asing selalu bertanya, why yellow, not brown. Saya jelaskan seperti itu," kata pemandu istana, Syairani kepada detikTravel saat berkunjung minggu lalu.

Hanya saja, kondisinya saat ini cukup memprihatinkan. Dari luar tidak ada yang menunjukan bahwa itu istana, karena tidak ada simbol kesultanan yang terpasang. Satu-satunya petunjuk bahwa itu istana dilihat dari papan nama yang dibuat oleh pemerintah setempat.

Selain itu, hampir seluruh koleksi kesultanan sudah berupa replika, bukan yang asli. Koleksi itu seperti kereta kuda, manekin pengantin adat dan koleksi keramik. Menurut pemandu istana, tinggal tombak yang asli tersisa dari zaman 1800-an saat kesultanan di puncak masa keemasan.

"Sejarah panjang yang membuat seperti ini. Kesultanan yang dulu megah tinggal seperti ini. Banyak koleksi sudah digantikan dengan replika yang dibuat seadanya. Tinggal ini yang asli," katanya sambil memegang sebilah tombak.

Tidak heran, banyak wisatawan tidak menempatkan destinasi Istana Kuning sebagai tujuan utama. Wisatawan biasanya lebih fokus untuk jalan-jalan ke habitat orangutan di Taman Nasional Tanjung Puting, 2 jam perjalanan menggunakan speedboat. Dari Jakarta terdapat penerbangan langsung dari Jakarta ke Pangkalan Bun yakni maskapai Trigana dan Kalstar.

"Wisatawan kesini biasanya sambil menunggu waktu sebelum pesawat berangkat, atau sebelum check in hotel. Mampir saja," tukas Syairani.

(fay/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads