Tahun 2010, Merapi memuntahkan lahar dan menghancurkan apa saja yang dilewatinya. Kini sisanya menjadi tempat rekreasi sembari mengingat tragedi yang pernah terjadi.
Sebuah desa di Merapi menjadi korban dari muntahan lahar Merapi 6 tahun silam. Kini menyisakan desa dengan debu vulkanik yang terlihat tragis sekaligus eksotis.
Salah satu cara beda melihat peninggalan erupsi Merapi adalah dengan mengikuti Lava Tour Merapi. Tidak dengan kendaraan biasa, melainkan naik mobil Jeep 4x4.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Randy/detikTravel)
Dengan pilihan Short Course atau Long Course, traveler bisa membayar sekitar Rp 350 ribu atau Rp 450 ribu per mobil. Sedangkan 1 mobil bisa diisi sekitar 3 orang. Cukup terjangkau ya!
Perjalanan berliku dan jalur bergelombang dilalui sekitar 20 menit. Rute yang liar seperti off road membuat jantung terpacu lebih cepat. Jangan ditanya, tentu menantang!
(Randy/detikTravel)
Tak ada jalan aspal nan mulus. Yang ditemukan hanyalah jalur bebatuan terjal. Bahkan kadang melewati sungai kecil yang menambah kerja pompa jantung.
Namun suasana berbeda langsung menyergap saat sampai di area Desa merapi. Ada sebuah rumah yang hancur karena kena awan panas merapi.
(Randy/detikTravel)
Di dalamnya ada kerangka motor, kerangka sapi, gelas, ponsel, juga gamelan yang sudah termakan erupsi. Meski adrenalin baru saja terpompa, seketika hati merasa berbeda saat melihat pemandangan ini.
Satu benda yang harus dilihat adalah jam yang mati di rumah itu. Jam itu mati di saat Merapi erupsi dan menghempas desa ini. 12.05, di situlah jarumnya berhenti. Pemandangan yang menguras emosi.
Jika ingin melihat Merapi dari sudut berbeda, bisa datangi situs Ekspedisi Langit Nusantara. Ekspedisi ini mengajak Anda melihat cantiknya Indonesia dari ketinggian dengan drone.
Drone Elang Barat akan berkeliling DI Yogyakarta pada hari ini, Senin (2/5/2016), termasuk ke Gunung Merapi. Traveler bisa melihatnya melalui layanan streaming atau rekaman di sini. Ayo ikuti Ekspedisi Langit Nusantara dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia!
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025