Desa Wisata Jaman Old: Cikoneng

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Desa Wisata Jaman Old: Cikoneng

Muhammad Iqbal - detikTravel
Minggu, 28 Jan 2018 16:35 WIB
Desa Wisata Cikoneng (Iqbal/detikTravel)
Serang - Anyer begitu lekat dengan pantai indah nan eksostis. Padahal, ada sebuah desa wisata yang sayang untuk dilewatkan, Cikoneng.

Banyak orang pergi ke Anyer sekadar menghilangkan penat dari aktivitas sehari-hari dengan menikmati keindahan pantainya. Namun, ternyata ada juga wisata sejarah yang wajib dikunjungi.

Anyer memang terkenal dengan garis pantai dan lautnya yang indah. Setiap akhir pekan, wisatawan dari luar Banten berbondong-bondong pergi ke Anyer untuk berlibur. Tak ketinggalan sunset menjadi buruan wisatawan saat menikmati liburan di Anyer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mungkin tak ada salahnya jika sedang berlibur di sana, mampir ke Desa Cikoneng. Di sana, wisatawan bisa berwisata sejarah dengan mengunjungi situs-situs sejarah seperti Mercusuar Cikoneng, masjid kuno Daarul Falah, dan situs penziarahan Minak Sangaji.

Batas Desa CikonengBatas Desa Cikoneng Foto: (Iqbal/detikTravel)
Desa Cikoneng terkenal dengan sebutan Lampung Cikoneng atau Lampung Pak Pekon lantaran empat kampung di desa tersebut dihuni oleh orang-orang keturunan Lampung. Bahasa keseharian yang digunakan masyarakat sana adalah bahasa Lampung. Jadi, jangan heran bila masuk ke desa itu wisatawan seakan menginjak tanah Lampung.

Dari panjangnya sejarah keberadaan Lampung Cikoneng di desa tersebut, bukti-bukti sejarah seperti masjid kuno, sumur agung, dan adat istiadat Lampung bisa dijadikan pengetahuan sejarah berbasis wisata.

Seperti cerita masjid kuno Darul Falah misalnya, menurut cerita, masjid itu didirikan oleh komunitas masyarakat Lampung yang ada di pesisir Banten dan diberi nama Daarul Falah.

Masjid Darul FalahMasjid Darul Falah Foto: (Iqbal/detikTravel)
Saat masuk ke dalam masjid, ciri khas bangunan Lampung sangat kentara dengan adanya hiasan Siger di sisi kanan-kiri mimbar. Hiasan Sigeritu berbentuk seperti tumpal dan biasanya, hiasa itu digunakan di rumah-rumah masyarakat Lampung.

"Hal ini memperkuat latarbelakang sejarah permukiman masyarakat Lampung di Banten," tulis Hasun Syafari dalam buku Babad Lampung Cikoneng Banten.

Perpaduan antara Lampung-Banten nampak pada bangunan yang sudah direnavasi pada 9 November 2004 tersebut. Dengan adanya empat tiang atau soko guru yangada di ruang utama masjid, hal itu merupakan ciri khas bangunan kuno di Banten.

Desa Wisata Jaman Old: CikonengFoto: (Iqbal/detikTravel)
Selain itu, Menara Suar Cikoneng juga dapat menjadi alternatif wisata sejarah. Menara yang dibangun sekitar 1885 pada masa pemerintahan kolonial Belanda itu menandai awal pembangunan jalan Anye-Panarukan atau bisa juga disebut jalan Deandles.

Jadi, tak ada salahnya berwisata pantai sekaligus mendapat pengetahuan sejarah dari mengunjungi situs-situs sejarah yang ada di Cikoneng, bukan? (bnl/bnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads