Tari Piring Berasal dari Sumatera Barat, Begini Cara Menarinya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tari Piring Berasal dari Sumatera Barat, Begini Cara Menarinya

Abdul Majid - detikTravel
Minggu, 11 Apr 2021 18:40 WIB
Ratusan anak-anak di Kampung Berseri Astra Jorong Tabek menampilkan kesenian tari piring dan silat dalam acara Festival Kampung Berseri Astra bertema Pendidikan Kecakapan Hidup Melalui Kearifan Lokal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat (28/4).
Foto: Tari piring (dok. Istimewa)
Solok -

Tari piring merupakan tarian tradisional yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, tepatnya dari kota Solok. Penasaran bagaimana cara menarinya? Simak ya!

Tarian ini menggunakan piring yang berjumlah dua buah piring sebagai media dalam tariannya. Para penari mengayunkan piring di tangan mereka dengan gerakan-gerakan yang begitu cepat dan teratur.

Hebatnya piring yang digunakan oleh penari tidak terlepas atau bahkan jatuh dari tangan penari. Gerakan tari piring ini berasal dari langkah dalam silat atau silek Minangkabau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tari ini digunakan untuk penyambutan tamu terhormat, pembukaan upacara adat Minangkabau, pesta perkawinan, ritual kelahiran, mendirikan rumah gadang, peresmian, dan acara masa menuai panen.

Makna dari tari piring ini sendiri pada zaman dahulu adalah suatu bentuk dari rasa syukur atas panen yang melimpah dan segala karunia dari para dewa yang dituangkan dalam sebuah bentuk tarian dengan menghidangkan beberapa makanan sebagai persembahan.

ADVERTISEMENT

Gerakan dalam tari piring ini memiliki ciri khasnya tersendiri, yakni meletakkan dua piring di atas kedua telapak tangan penari, kemudian penari akan mengayunkan piring tersebut dalam gerakan-gerakan yang begitu cepat, dengan diselingi mendentingkan piring atau dua cincin di jari penari.

Di akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawakan oleh para penari tersebut akan dilemparkan ke lantai, dan para penari akan menari di atas piring-piring yang telah terpecah belah tersebut.

Jumlah dari penari untuk tari piring ini biasanya tiga hingga tujuh orang, dengan kata lain penari untuk tari piring ini harus bersifat ganjil.

Pakaian yang digunakannya pun berwarna cerah, yaitu warna merah dan kuning keemasan serta tak lupa juga menggunakan penutup kepala. Untuk musiknya, tarian ini akan diiringi oleh alat musik talempong dan saluang dengan penggunaan tempo alat musik yang awalnya lembut dan teratur, lalu berubah menjadi cepat.




(wsw/wsw)

Hide Ads