Di Ciamis, ada sebuah tanjakan yang kerap jadi lokasi kecelakaan lalu lintas. Ada kisah mistis yang meliputi tempat ini. Bagaimana kisahnya?
Tanjakan Alinayin di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat memiliki kondisi yang menanjak dan menikung. Tanjakan Alinayin ini juga memiliki cerita horor yang cukup membuat bulu kuduk berdiri.
Tanjakan Alinayin berada di Jalan Raya Ciamis-Cirebon, tepatnya di Desa Jelat, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Jalan tersebut sering dilintasi oleh kendaraan besar dan truk dengan tujuan ke Kuningan hingga Cirebon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanjakan ini memiliki kemiringan yang cukup curam, ditambah saat dipuncaknya jalan langsung menikung. Kondisi ini yang menjadikan tanjakan tersebut rawan kecelakaan. Truk atau kendaraan besar yang kurang ancang-ancang bisa mundur lagi hingga terguling.
Namun di balik itu semua, Tanjakan Alinayin memiliki cerita horor tersendiri. Nama tanjakan ini diambil dari nama warga bernama Alinayin oleh orang tua dulu. Ada alasan tersendiri kenapa nama Alinayin itu dijadikan nama tanjakan tersebut.
Endang Setia Budi, warga Baregbeg, menceritakan asal muasal Tanjakan Alinayin. Menurutnya, berdasarkan cerita orang tuanya, dulu Alinayin adalah seorang pemuda asal Desa Jelat.
Pada suatu hari, Alinayin bersama warga lainnya beramai-ramai ke wilayah Cijoho untuk menonton pertunjukan wayang.
"Pada saat itu pemuda bernama Alinayin dan warga lainnya ramai-ramai nonton wayang, melewati hutan dan sungai. Dulu wilayah itu kan masih hutan tidak seperti sekarang," ujar Endang, Selasa (28/2/2023).
Setelah selesai nonton wayang, Alinayin dan warga lainnya pun pulang kembali ke Desa Jelat. Namun saat dilokasi tanjakan saat ini, Alinayin mengaku sandalnya ketinggalan di lokasi pementasan wayang.
"Dulu kan orang nonton wayang itu alas duduknya biasa pakai sendal," ucapnya.
Alinayin menyampaikan kepada warga lain akan kembali untuk mengambil sandal yang ketinggalan. Namun setelah ditunggu beberapa lama, Alinayin tidak kunjung kembali. Bahkan di tempat bekas pertunjukan wayang pun tidak ada. Alinayin pun hilang berminggu-minggu.
Warga pun mengabarkan bahwa Alinayin hilang secara misterius. Seiring jaman, cerita Alinayin hilang pun diketahui banyak orang. Ketika lokasi tersebut sudah menjadi jalan dan tanjakan, beberapa warga pun sering melihat penampakan sosok misterius seperti orang gondrong yang tubuhnya dipenuhi dengan lumut.
"Ada orang yang melihat penampakan orang gondrong dengan tubuh penuh lumat merangkak menyeberangi jalan. Setelah penampakan itu terjadi kecelakaan," ungkapnya.
Konon, penampakan sosok misterius itu adalah Alinayin yang hilang. Sehingga tanjakan itu diabadikan menjadi Tanjakan Alinayin.
"Menurut cerita kalau ada penampakan sosok itu merangkak menyeberangi jalan akan terjadi kecelakaan. Cirinya itu," ucapnya.
------
Artikel ini telah naik di detikJabar dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!