"It's amazing, wonderful," ujar Maria, turis dari Denmark ketika ditemui detikTravel bersama rombongan grup Elhijab dengan produk Elzatta, Dauky dan sebagainya di Taman Tulip Keukenhof Belanda, Minggu (17/4/2016).
Ya memang jutaan tulip sedang bermekaran. Warna-warni tulip yang mempesona seperti merah, merah muda dan kuning membuat pengunjung terkagum-kagum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerbang taman Keukenhof (Niken/detikTravel)
Jika tulip tidak bermekaran maka taman ditutup. Karena itu di bulan-bulan bermekarannya tulip sangat banyak turis dari mancanegara seperti Jepang, Eropa dan Amerika.
Di taman ini pengunjung harus banyak berjalan kaki karena lokasinya yang sangat luas. Karena itu pengunjung harus memakai sepatu yang nyaman. Ada juga bentuk labirin yang membuat pengunjung puas berfoto di samping bunga-bunga yang cantik. Jepret!
Puas melihat tulip, pengunjung bisa mengunjungi kedai kopi dan makanan ringan lainnya. Pengunjung juga dihibur dengan suara musik khas Belanda.
Bunga-bunga tulip yang cantik (Niken/detikTravel)
Semua orang mengenal tulip sebagai bunga khasnya Belanda. Namun sebenarnya tulip berasal dari Turki. Salah seorang warga negara Belanda membawa tulip ke Belanda dan hingga kini tulip dikenal di negara kincir angin tersebut.
Cuaca di Belanda saat tulip bermekaran yakni musim semi dengan kisaran suhu 6-10 derajat. Meski matahari bermunculan namun jangan terkecoh dengan cuaca di sana.
Di sana cuaca tidak terprediksi. Maksudnya baru sebentar ada matahari, beberapa menit kemudian bisa hujan. detikTravel dan rombongan Elhijab mengalami hujan dua kali selama sekitar 1,5. jam berada di taman tulip. Jadi siapkan coat dan payung selama berada di sana. Harga tiket 16,5 Euro (Rp 217 ribu) atau kalau Anda berangkat dalam grup didiskon 3 Euro (Rp 39.500).
Bunga tulip ini jadi favorit wisatawan (Niken/detikTravel)
(nwy/arradf)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda