Kisah Diplomat Jepang Selamatkan 6.000 Pengungsi Yahudi dari Nazi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Diplomat Jepang Selamatkan 6.000 Pengungsi Yahudi dari Nazi

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Sabtu, 08 Agu 2020 11:15 WIB
This handout photo provided by Chiune Sugihara Memorial Museum, shows a working room in Chiune Sugihara memorial museum in Kaunas, Lithuania, Tuesday, May 12, 2020. A museum in Lithuania dedicated to a Japanese diplomat who saved thousands of Jews in the early hours of World War II, that saw the number of visitors drop due to corona virus outbreak, has been saved by people in Japan, officials said Friday, July 31, 2020. (Chiune Sugihara Memorial Museum via AP)
Foto: Museum Sugihara di Lithuania (AP)
Kaunas -

Pernah mendengar nama Chiune Sugihara? Dia adalah diplomat Jepang yang menyelamatkan 6.000 pengungsi Yahudi dari kekejaman Holocaust. Seperti apa kisahnya?

Nama Chiune Sugihara barangkali masih asing terdengar di telinga kita, tapi tidak dengan para penyintas tragedi Holocaust. Sugihara adalah pahlawan bagi mereka, sekitar 6.000 pengungsi berdarah Yahudi yang hendak menyelamatkan diri.

Dilansir detikTravel dari AP, Senin (3/8/2020), dikisahkan saat itu, tepatnya pada medio tahun 1939-1940,Chiune Sugihara menjabat sebagai Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang yang bertugas di Kaunas, Lithuania.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat itu, Lithuania masih menjadi bagian dari Republik Sosialis Uni Soviet. Nah, para pengungsi yang berasal dari Polandia yang notabene berdarah Yahudi, ingin menyelamatkan diri dari kejaran NAZI.

Mereka bisa meninggalkan Lithuania, asalkan mempunyai Visa Transit yang diterbitkan oleh Konsulat Jenderal negara yang dituju, dalam hal ini Jepang, dimana Sugihara menjabat sebagai Konjen-nya dan masih membuka kantor, karena negara-negara yang lain sudah menutup rapat-rapat kantor perwakilan mereka.

ADVERTISEMENT
This handout photo provided by Chiune Sugihara Memorial Museum, shows a working room in Chiune Sugihara memorial museum in Kaunas, Lithuania, Tuesday, May 12, 2020. A museum in Lithuania dedicated to a Japanese diplomat who saved thousands of Jews in the early hours of World War II, that saw the number of visitors drop due to corona virus outbreak, has been saved by people in Japan, officials said Friday, July 31, 2020. (Chiune Sugihara Memorial Museum via AP)Sosok Chiune Sugihara semasa hidup Foto: AP


Saat itu, antrean pengungsi tampak memanjang di depan rumah kediaman dinas Sugihara di Kaunas. Melihat antrean panjang itu, Sugihara yang iba pun mengizinkan 5 orang perwakilan pengungsi yang dipimpin oleh Zerach Warhaftig untuk masuk ke dalam dan menjelaskan situasi genting tersebut.

Akhirnya,Sugihara setuju untuk menerbitkan visa transit bagi para pengungsi tersebut dengan syarat. Para pengungsi harus berjanji tidak akan tinggal di Jepang begitu visa diterbitkan dan hanya menjadikan Jepang sebagai negara transit saja.


Syarat kedua, mereka harus bisa membuktikan bahwa mereka adalah warga negara Polandia yang sah dengan cara menunjukkan paspor Polandia mereka. Begitu 2 syarat itu terpenuhi, Sugihara pun menerbitkan visa transit untuk sekitar 6.000 orang pengungsi Yahudi tadi.

Sugiihara sendiri pulang ke Jepang pada tahun 1947 dan meninggal dunia di tahun 1986. Atas jasanya, Sugihara dibuatkan museum di kota Kaunas, Lithuania untuk mengenang peristiwa heroik itu. Tanpa visa transit yang diterbitkan Sugihara, barangkali para pengungsi Yahudi tadi sudah kehilangan hidupnya.


Museum Sugihara Terkena Pandemi Corona


Museum yang berdiri tahun 1999 itu menampilkan koleksi foto-foto dokumentasi Chiune Sugihara semasa menjadi diplomat, hingga benda-benda memorabilia yang masih tersisa di rumah dinasnya, serta kisah penyelamatan visa transit yang heroik itu.

Selama masa pandemi Corona, Museum Sugihara di Lithuania ikut terkena dampaknya. Mereka kesulitan dana untuk pengelolaan karena hanya mengandalkan pemasukan dari tiket pengunjung.

"Penjualan tiket adalah pendapatan utama kami. Warga negara Jepang biasanya mendominasi 85% kunjungan. Sekarang, pengunjung dari Jepang hilang, begitu juga dengan pendapatan kami," kata Direktur Museum, Ramunas Janulaitis.


Namun bantuan akhirnya datang dari Jepang, negara asal Sugihara. Orang-orang dari Prefektur Gifu, dimana Sugihara berasal, berhasil menggalang dana agar biaya operasional Museum Sugihara di Lithuania bisa terpenuhi.

This handout photo provided by Chiune Sugihara Memorial Museum, shows a working room in Chiune Sugihara memorial museum in Kaunas, Lithuania, Tuesday, May 12, 2020. A museum in Lithuania dedicated to a Japanese diplomat who saved thousands of Jews in the early hours of World War II, that saw the number of visitors drop due to corona virus outbreak, has been saved by people in Japan, officials said Friday, July 31, 2020. (Chiune Sugihara Memorial Museum via AP)Salah satu sudut Museum Sugihara (Chiune Sugihara Memorial Museum via AP)


Mereka berhasil menghimpun donasi hingga 30.000 Euro (setara Rp 516 juta) untuk membantu museum tersebut selama masa pandemi Corona.

"Kami berharap bisa menghimpun dana lagi sebanyak 40.000 Euro (setara Rp 689 juta) selama musim gugur," kata Duta Besar Jepang, Shiro Yamasaki.

Lithuania sendiri dulu dikenal sebagai salah satu negara dengan populasi komunitas Yahudi terbesar di Eropa. Pemerintah Lithuania pun menobatkan tahun 2020 ini sebagai 'Tahun Chiune Sugihara' untuk mengenang jasa-jasanya yang telah menyelamatkan ribuan nyawa orang Yahudi dari tragedi Holocaust.


Hide Ads