Motret Orang Papua Pakai Koteka, Mengapa Harus Bayar?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Koteka Terancam Punah

Motret Orang Papua Pakai Koteka, Mengapa Harus Bayar?

Afif Farhan - detikTravel
Sabtu, 03 Agu 2019 16:55 WIB
Suku Dani yang masih menggenakan koteka di Wamena (Afif Farhan/detikTravel)
Jakarta - Traveler yang pernah ke Wamena, Papua pasti melihat banyak orang-orang yang memakai koteka. Kalau mau memotretnya, pasti dimintai bayaran.

Koteka merupakan pakaian tradisional sebagai pembungkus alat kelamin pria. Koteka terbuat dari buah labu yang bentuknya panjang. Isi buahnya dibuang lalu kulitnya dibakar sampai kering, sehingga berwarna cokelat kehitaman.

Koteka digunakan oleh orang-orang Papua yang tinggal di wiyalah pegunungan. Salah satunya di Wamena.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BACA JUGA: Dilema Koteka, Antara Modernitas dan Budaya

Tapi asal traveler tahu, kalau memotret orang-orang Papua yang memakai koteka di sana, harus membayar sejumlah uang. Mengapa harus begitu?

"Bagi orang Papua, itu sebagai tanda terimakasih," jawab peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto kepada detikcom, Sabtu (3/8/2019).

Menurut Hari, salah satu lokasi terbaik memotret orang Papua mengenakkan koteka adalah di Lembah Baliem. Apalagi saat Festival Lembah Baliem.

"Kalau besaran biaya (untuk memotret orang Papua pakai koteka), mulai sekitar Rp 50 ribu per orang yang memotret," terangnya.

Suku Dani di Festival Lembah Baliem (Sastri/detikcom)Suku Dani di Festival Lembah Baliem (Sastri/detikcom)


BACA JUGA: Koteka Rupanya Tak Sekadar Pembungkus Alat Kelamin Pria

Sayangnya, kini koteka terancam punah. Sudah banyak generasi muda yang meninggalkan koteka, pun koteka kurang mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu warisan budaya.

(aff/aff)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Koteka Terancam Punah
Koteka Terancam Punah
12 Konten
Koteka adalah aksesoris tradisional khas Papua. Namun sayang, koteka kini terancam punah. Koteka semakin kehilangan fungsi budayanya dan bisa-bisa hanya sebatas barang suvenir saja.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads