Kisah traveler bernama Norricih Rachman yang hilang 4 hari di Australia adalah contoh betapa program SMS Blast bisa menyelamatkan dia. Berkat SMS Blast, Norricih yang terpisah dari rombongan Tupperware di Melbourne bisa mencapai KBRI di Canberra.
BACA JUGA: Inilah Kisah Norricih Rachman yang Hilang 4 Hari di Australia
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemlu bekerja sama dengan 5 provider seluler di Indonesia sejak 14 Desember 2014. Pelanggan provider itu, jika pertama kali menyalakan ponsel akan menerima SMS tentang paket roaming dan SMS tentang alamat KBRI. Info alamat KBRI akan sangat membantu di negara asing yang tidak berbahasa Inggris seperti Jerman, Republik Ceko atau Rusia.
"Ini juga bagian dari strategi perlindungan WNI dengan deteksi dini, pencegahan dan perlindungan," jelasnya.
Kemlu mendorong agar provider yang lain juga menerapkan SMS Blast ini. Toh menurut dia, fasilitas SMS Blast ini akan menguntungkan provider untuk menarik pelanggan karena dinilai sebagai provider yang mumpuni.
Sejak kebijakan ini bergulir, Arrmanatha mengatakan sudah mulai ada manfaatnya. Sudah ada sejumlah laporan pengaduan yang terbantu dengan adanya SMS Blast.
"Ada beberapa kejadian paspor hilang jadi mudah menghubungi KBRI. Ada juga yang karena kecopetan. Tapi memang tidak sebesar kasus kemarin (kasus Norricih-red)," pungkasnya.
Bagaimana SMS Blast bisa menyelamatkan Norricih? Klik di sini untuk kisah latar belakang lahirnya SMS Blast.
(shf/sst)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol