Perhelatan festival jazz terakbar di Indonesia, Java Jazz Festival memang menarik perhatian banyak turis asing. Tak kurang ribuan orang tumpah ruah menikmati pertunjukan yang digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.
Termasuk pula rombongan turis Korea yang menonton festival tersebut pada Sabtu (5/3/2016) malam. Menonton festival ini termasuk dalam agenda kegiatan famtrip yang diadakan Kementerian Pariwisata untuk menarik kunjungan dari pasar Korea Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
(Wahyu/detikTravel)
Tak jarang mereka ikut mengangguk-anggukkan kepala mengikuti alunan irama musik jazz yang keluar dari panggung yang kecil hingga yang besar. Ini baru pertama kalinya mereka menyaksikan Java Jazz Festival.
"Ya, saya menikmatinya. Di Korea festivalnya tidak sepadat ini. Di sini sangat padat, tapi saya suka suasananya," ucap Lee Woo Sang, salah satu turis Korea yang diwawancarai detikTravel.
Sementara itu, turis lainnya Kim June Mo mengaku dari awal dia tidak terlalu tertarik dengan jazz. Namun Kim mengapresiasi festival ini karena di Korea, jazz hanya dinikmati kalangan tertentu saja. Festival ini juga bisa menarik wisatawan untuk datang.
"Di Korea sangat berbeda, Jazz hanya punya sedikit penggemar. Penggemar terbanyak tentu saja musik KPop. Tapi meski saya tidak suka jazz, saya rasa festival ini bagus," kata Kim.
Dari pantauan detikTravel di lokasi acara, memang banyak wisman yang menonton festival jazz ini, termasuk pula para ekspatriat yang tinggal di Jakarta. Jika dihitung, jumlahnya mungkin mencapai ratusan orang.
Kementerian Pariwisata sendiri tahun ini menargetkan 12 Juta kunjungan wisman ke Indonesia, termasuk 460 ribu orang turis dari Korea Selatan. Itu diungkapkan Entin Hartini (52), Kepala Sub Bidang Perjalanan Wisata Umum, Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik, Kementerian Pariwisata.
"Dari pasar Korea Selatan, tahun ini kita targetkan ada sekitar 460ribu orang turis yang datang, naik dari tahun sebelumnya sekitar 260 ribu orang. Tahun lalu sudah tercapai, kita kerja keras untuk mencapai target tahun ini. Korea jadi prioritas keempat di Asia Pasifik, setelah China, Australia, dan Jepang," tutup Entin. (wsw/krn)













































Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Tarif Parkir Terbaru di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Ini Rinciannya