Seorang warga yang juga ranger di Pulau Komodo menjelaskan hal itu. Ia mengatakan, kemungkinan adanya tiket premium sangat berpotensi merugikan warga Kampung Komodo yang berjualan suvenir. Pendapatan warga lokal dikhawatirkan mati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini ada satu kafe modern dan beberapa milik warga lokal dari Kampung Komodo yang menunya juga lokal. Jadi harus ada pendekatan ke orang lokal dan tidak semata-mata memikirkan bisnis," tegas Ridwan.
Ridwan mengatakan bahwa tidak banyak kunjungan turis ke Kampung Komodo. Bila ada, itu hanya mereka yang menginap. Ridwan sendiri mengaku sudah mengetahui wacana kenaikan harga tiket masuk Pulau Komodo menjadi Rp 14 juta. Selain wacana itu, ia turut menyinggung rencana pembatasan kunjungan wisatawan.
"Kalau yang saya dengar itu per tahun. Dan ada wacana batas maksimum kunjungan setiap hari, yakni 500 orang," kata dia seraya melanjutkan, "Kita masih mendalami dan nanti ada diskusi. Karena ada turis luar dan juga aktivis yang memperjuangkan penolakan penutupan Pulau Komodo."
(msl/krs)












































Komentar Terbanyak
Kata Jokowi soal Whoosh Bikin Rugi: Itu Investasi
Fadli Zon: Banten Sudah Maju dan Modern Sebelum Bangsa Eropa Datang
Kebiasaan Sultan Jogja Saat Naik Pesawat: Selalu Bawa Tas Sendiri