Terbang naik pesawat saat pandemi virus Corona berbeda ketimbang periode biasa. Butuh waktu lebih lama untuk mengecek kelengkapan dokumen.
Pengalaman itu didapatkan detikTravel saat terbang pada cuti bersama akhir Oktober 2020. Waktu itu, penerbangan dimulai dari Bandara Soekarno Hatta dan mendarat di Bandara Sam Ratulangi, Manado, pada 27 Oktober. Kemudian dari bandara ke Jakarta yang sama dua hari kemudian pada 29 Oktober.
detikTravel memilih penerbangan Selasa dini hari dengan tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 03.00 WIB. Jadwal penerbangan waktu itu take off pada pukul 04.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung detikTravel tiba 1,5 jam lebih awal. Sebab, detikTravel sempat keliru mengira penerbangan dari Terminal 1C. Rupanya, Citilink, yang ditumpangi detikTravel, terbang dari terminal 3. Begitu pula dengan Garuda Indonesia dan Batik Air, serta pesawat internasional.
Sudah begitu, ternyata ada prosedur tambahan untuk terbang di saat pandemi virus Corona di Bandara Soekarno-Hatta. Di Terminal 3 itu detikTravel dan penumpang lain diminta untuk menunjukkan hasil swab atau rapid test COVID-19 dan KTP, serta sedikit wawancara soal aktivitas terakhir di Jakarta dan rencana di tempat tujuan oleh petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Dalam proses ini, traveler menunjukkan aplikasi eHac yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan. Aplikasi ini bisa diunduh lewat Playstore. Fungsinya, untuk memantau mobilitas dan status kesehatan traveler saat bepergian antarkota dan antarnegara. Di awal pandemi, aplikasi ini masih berupa kartu kuning.
Jika semua persyaratan itu lengkap, petugas bakal memvalidasinya dengan tanda tangan dan cap. Setelah proses itu berhasil dilalui, barulah traveler diizinkan memasuki tempat check in.
Check In
Sebelum check in, traveler akan dicegat oleh petugas KKP lagi. Di sini, calon penumpang kembali ditanyai kelengkapan dokumen yang sudah divalidasi oleh petugas sebelumnya. Setelah berhasil menunjukkan kelengkapan itu, barulah traveler bisa memproses boarding pass.
Untuk memasuki ruang tunggu di bandara, traveler akan kembali menjumpai petugas. Di fase ini, sekali lagi, traveler dimintai bukti rapid test atau swab. Barulah kemudian diizinkan masuk ke ruang tunggu penumpang.
Di masa pandemi ini, traveler tidak bisa duduk sembarangan di ruang tunggu Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Sebab, kursi sudah ditandai bagian yang bisa diduduki dan tidak. Itu untuk menjaga social distancing.
Selanjutnya: Di Dalam Pesawat
Di Dalam Pesawat
Nah, saat memasuki pesawat jumlah penumpang ke Manado pagi itu tidak terlalu banyak. Pesawat hanya diisi sekitar 25 persen dari kapasitas.
detikTravel mendapatkan ruang yang cukup luas dengan tanpa penumpang lain dalam satu baris. Lega banget.
Selama penerbangan, kru kabin secara rutin mengingatkan tentang protokol kesehatan COVID-19, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan atau memakai handsanitizer.
Untuk penerbangan Citilink ini, penumpang tidak mendapatkan perlengkapan kesehatan. So, sebaiknya penumpang membawa masker dan handsanitizer ekstra sendiri.
Peringatan itu frekuensinya makin tinggi setelah pesawat take off dan menjelang landing.
Di Bandara Sam Ratulangi
Ketika sampai di Bandara Sam Ratulangi, kru kabin kembali mengingatkan agar kami mengisi apliaksi eHAc. Isinya berbeda dengan saat keberangkatan tadi, kali ini tentang kegiatan di tempat tujuan, durasi. Seperti standar saat traveler terbang ke luar negeri.
Setelah sampai di bandara, traveler akan kembali diminta untuk men-scan barcode. Barulah setelah itu, traveler bsia meninggalkan bandara.
Balik ke Jakarta
Prosedur penerbangan dari Manado ke Bandara Soekarno Hatta hampir sama. Tapi, ada satu tambahan satu aplikasi yang harus diunduh, serupa eHAc, namun dikelola oleh pemerintah provinsi Sulawesi Utara.
Dalam aplikasi ini, traveler diminta untuk mengisi data perjalanan selama di Manado. Baik, destinasi yang dikunjungi, tempat menginap, ataupun durasi perjalanan di provinsi itu.
Setelah itu, petugas KKP Bandara Sam Ratulangi tetap meminta traveler menunjukkan surat keterangan rapid test dan swab yang tervalidasi serta KTP.
Merujuk pengalaman detikTravel, prosedur itu tidak sulit, namun jangan diabaikan. makanya sebaiknya traveler datang setidaknya dua jam sebelum penerbangan untuk mengantisipasi antrean pemeriksaan dokumen. Selain itu, jangan sekalipun traveler melepas masker.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol