Kota Sorong, Papua Barat menjadi pintu gerbang bagi traveler yang akan berwisata ke Raja Ampat. Dari Kota Sorong, perjalanan bisa melalui laut atau dengan pesawat terbang.
Jika traveler terbang dari Kota Sorong maka akan turun ke bandara di Waisai, ibu kota Raja Ampat.
Nama Sorong berasal dari kata soren. Kata ini berasal dari bahasa Biak yang berarti laut dalam dan bergelombang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang perairan di sekitar Kota Sorong memiliki kondisi yang demikian.
Baca juga: Katak Papua Hidup di Ketinggian 3.000 Mdpl |
Suku Biak pada zaman dulu menggunakan perahu untuk menjelajahi lautan dari Teluk Cenderawasih ke arah barat. Dari satu pulau ke pulau lain, hingga kemudian mereka tiba dan menetap di Raja Ampat.
Suku Biak ini dikenal sebagai penjelajah lautan yang ulung. Sehingga, mereka dikenal juga sebagai viking dari Papua.
Baca juga: Bandikut, Tikus Babi Musuh Petani di Papua |
Mereka menyebut Maladum atau Pulau Dum, sebuah pulau kecil di lepas Pantai Sorong dengan sebutan soren. Dalam perkembangannya kemudian, lama-kelamaan, soren diucapkan menjadi Sorong.
Tidak jauh dari Pulau Dum, terdapat pusat kuliner Tembok Berlin. Disebut Tembok Berlin karena dibangun tahun 1990-an, bersamaan dengan runtuhnya Tembok Berlin Jerman.
Namun saat ini, Tembok Berlin di Kota Sorong, nasibnya sama dengan saudaranya di Jerman. Bangunan ini dirobohkan untuk reklamasi pantai.
Baca juga: Wow! Landak Irian Ini Mamalia tapi Bertelur |
---
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba