Wisata Banyuwangi Tetap Buka Libur Lebaran, Ini Alasannya

Banyuwangi -

Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu yang tetap mengizinkan tempat wisatanya buka. Ada alasan di baliknya.

Selain Bali, Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang tetap mengizinkan destinasi wisata buka seperti biasa. Hal itu dibenarkan olah Kadisparekraf Banyuwangi, YM Bramuda.

"Tetap kita buka. Karena pertimbangannya begini, apa bedanya tempat wisata sama pasar, mall, warung kalau tetap dibuka? Penumpukan orang-orang ada di tempat-tempat itu," ujar Bramuda saat dihubungi detikTravel via sambungan telepon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Banyuwangi memiliki sekitar 68 destinasi wisata yang tersebar luas. Besar harapannya, kalau wisatawan lokal akan menyebar ke sejumlah tempat wisata dan tidak berkerumun.

"Wisata itu bersifat lokal, orang lokal yang bergerak. Karena lokal ruang ini dibuka dengan syarat-syarat yang ketat. Banyuwangi punya 68 tempat wisata yang tersebar. Dengan demikian orang bisa nyebar dan tingkat pertemuan seperti kecil," tambahnya.

Selain itu, destinasi wisata Banyuwangi juga disebut Bramuda telah menerapkan prokes yang ketat.

"Kedua ada pembatasan, buka jam 09.00 tutup jam 15.00 WIB. Kapasitas di destinasi 50 persen, kami pakai aplikasi," jelasnya.

Lewat aplikasi, Pemkab Banyuwangi dapat memantau jumlah wisatawan yang datang ke sebuah destinasi wisata di sana. Apabila telah mencapai batas, maka tak bisa lagi berkunjung di momen itu.

Bramuda berujar, apabila masyarakat bisa stress kalau hanya menghabiskan momen Libur Lebaran di rumah saja. Setidaknya, wisata di destinasi setempat dapat menjadi penghiburan sekaligus melepas penat.

"Itu kenapa kami optimis. Insyaallah meningkatkan imun, tapi dengan pembatasan yang kami terapkan tadi," tutupnya.

Terkait tracing, pihak Pemkab Banyuwangi juga menggunakan aplikasi untuk memantau pergerakan wisatawan. Semuanya benar-benar ketat dan sesuai protokol kesehatan.

Hal itu juga terbukti lewat keluarnya Banyuwangi dari zona merah, merujuk pada data dari situs Covid19.go.id per 2 Mei 2021 lalu.