Traveler, Waspadai 15 Gejala COVID-19 Berikut Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Traveler, Waspadai 15 Gejala COVID-19 Berikut Ini

Tim detikcom - detikTravel
Sabtu, 12 Jun 2021 21:26 WIB
Poster
Foto: Ilustrasi COVID-19 (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Traveler yang tengah berlibur jangan lupa terus menerapkan protokol kesehatan di tempat wisata. Jangan pernah abai sehingga terinfeksi virus Corona. Keasyikan berwisata bisa membuat wisatawan lupa akan protokol kesehatan yang harus dilakukan. Untuk waspada, traveler harus mengenali beberapa gejala virus Corona.

COVID-19 merupakan penyakit infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan. Namun sebagian orang bisa terpapar tanpa merasakan gejala. Untuk mereka yang mengalami gejala, biasanya ini muncul dalam waktu dua hingga 14 hari setelah terinfeksi.

Dikutip dari detikHealth, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa gejala awal orang yang terpapar Corona beragam. Mulai dari gejala ringan yang hanya membutuhkan perawatan mandiri hingga batuk kering dan sesak napas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 15 Gejala COVID-19 yang Harus Traveler Ketahui

ADVERTISEMENT

1. Delirium

Delirium adalah gejala mental yang membuat penderitanya mengalami kebingungan berat dengan kesadaran berkurang akibat terganggunya sistem saraf pusat. Umumnya, Gekala COVID-19 ini muncul pada kelompok lanjut usia.

Menurut Peneliti dari University of Catalonia, Javier Correa, Delirium adalah keadaan kebingungan di mana seseorang merasa tidak terhubung dengan kenyataan, seolah sedang mimpi.

2. Kelelahan

Menurut Studi yang diterbitkan oleh JAMA (Journal of the American Medical Association), kelelahan merupakan salah satu gejala COVID-19 yang dapat bertahan lama setelah seseorang terinfeksi virus Corona.

Dalam studi tersebut, sebanyak 53 persen pasien Corona mengalami kelelahan selama sekitar 60 hari setelah pertama kali mengalami gejala COVID-19.

3. Sakit Mata

Berdasarkan studi dari Anglia Ruskin University (ARU), Inggris, sebanyak 18 persen pasien Corona mengalami fotofobia (sensivitas cahaya) sebagai salah satu gejalanya.

Dari 83 responden, 81 persen mengalami masalah mata dalam dua minggu setelah gejala COVID-19 lainnya muncul. Dari jumlah tersebut, 80 persen melaporkan masalah mata mereka berlangsung kurang dari dua minggu.

"Ini adalah studi pertama yang menyelidiki berbagai gejala mata yang mengindikasikan konjungtivitis dalam kaitannya dengan COVID-19, kerangka waktunya dalam kaitannya dengan gejala COVID-19 yang diketahui dan durasinya," jelas penulis utama Profesor Shahina Pardhan, Direktur Vision and Eye Research Institute di ARU.


4. Masalah Pencernaan

Menurut studi, masalah pencernaan yang diakibatkan oleh infeksi virus Corona bisa berupa diare dan muntah-muntah. Umumnya, pasien Corona yang mengalami masalah pencernaan juga disertai dengan gejala COVID-19 lainnya.

Diketahui, hanya 4 persen orang yang didiagnosis positif COVID-19 karena muntah dan diare sebagai gejala tunggal tanpa gejala penyerta.

5. Nyeri otot

Penelitian yang diterbitkan di the journal Annals of Clinical and Translational Neurology menemukan bahwa 44,8 persen relawan yang berpartisipasi mengalami nyeri otot akibat COVID-19.

Rasa nyeri ini mungkin disebabkan karena peradangan yang terjadi di dalam tubuh akibat infeksi virus Corona. Selain itu, para pasien Corona yang sudah sembuh juga bisa mengalami nyeri otot.

6. Ruam kulit

Dokter kulit dari DNI Skin Centre, Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK(K), FINSDV, FAADV, mengatakan bahwa infeksi virus Corona bisa menyebabkan ruam kulit. Namun, ruam kulitnya cenderung bersifat ringan dan tidak berisiko fatal.

"Kemungkinan muncul ruam pada pasien COVID itu bervariasi risikonya sekitar 0,2-20 persen," jelas dr Darma.

7. Hilang indra penciuman dan perasa

Gejala COVID lainnya yaitu hilangnya indra penciuman dan perasa bagi penderita virus Corona. Bahkan, butuh waktu hingga berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk fungsi indra tersebut pulih kembali.

Para pasien yang mengalami gejala COVID-19 ini seringkali membutuhkan perawatan dan terapi seperti pelatihan penciuman. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki otak agar bisa secara akurat mengenali rasa bau dan aroma yang tepat.

8. Sesak napas

Seseorang yang terinfeksi COVID-19 juga bisa mengalami gejala sesak napas. Meski jarang terjadi, tetapi gejala ini bisa bertahan lama.

Gejala sesak napas ini mungkin disebabkan karena adanya peradangan yang berlangsung cukup lama di paru-paru.

"Kalau sudah begini, mungkin penyakit yang kamu alami sebelumnya adalah COVID," kata dokter spesialis penyakit menular dari Vanderbilt University School of Medicine Dr William Schaffner, MD.

9. Demam

Berdasarkan studi yang ada, sekitar 55,4 persen pasien Corona mengalami ciri-ciri COVID-19 yaitu demam. Suhu tubuhnya bisa mencapai di atas angka 37 derajat celcius, dan merasa panas jika disentuh punggung dan dadanya.

10. Batuk


Ciri-ciri COVID-19 selanjutnya adalah batuk, lebih spesifiknya adalah batuk kering. Berdasarkan penelitian JAMA, sejumlah pasien COVID-19 mengalami gejala batuk kering yang berkepanjangan.

Dari data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa ada sebanyak 43 persen pasien bisa mengalami batuk selama 14-21 hari pasca terinfeksi.

11. Sakit kepala yang berulang

Menurut ahli jantung dari London, Dr Dominic Pimenta, sebanyak 70 persen pasien COVID-19 mengalami gejala COVID-19 berupa sakit kepala. Meski begitu, sakit kepala bukan termasuk gejala yang khas dari COVID-19.
Dikutip dari Cosmopolitan, jika sakit kepala terjadi berulang-ulang kali, itu perlu diwaspadai. Bisa jadi itu merupakan gejala awal dari COVID-19.

12. Flu parah


Ciri-ciri COVID-19 lain saat seseorang terinfeksi Corona adalah mengalami flu yang parah. Pada penelitian University of Texas, para ahli menganalisis hasil swab orang yang dicurigai mengalami flu pada musim dingin akhir 2019 lalu di AS.

13. Muntah dan diare

Meski kasusnya jarang ditemukan, pasien COVID-19 juga bisa mengalami gejala berupa mual, muntah, dan diare. Gejala ini muncul disertai dengan gejala khas COVID-19 lainnya.

Dari pasien COVID-19 yang ada, hanya ada 4 persen yang didiagnosis positif dengan gejala muntah dan diare saja tanpa adanya ciri-ciri COVID-19 seperti demam dan sebagainya.

14. Sakit tenggorokan

Sakit tenggorokan juga termasuk ciri-ciri COVID-19 yang bisa dialami, meskipun bukan gejala khas. Faktanya, ada sebanyak 52,9 persen orang yang terinfeksi COVID-19 bisa mengalami gejala ini.

15. Nyeri dada


Selain sesak, nyeri dada juga bisa menjadi ciri-ciri COVID-19. Ini dialami oleh seorang pasien COVID-19, Kerrie Noth, yang dirawat karena penyakit tersebut selama 36 hari.

Selama terinfeksi COVID-19, ia sering merasa seperti terbakar dan muncul rasa kesemutan di sekitar dada dan leher. Selain itu, jantungnya juga sering berdebar sampai muncul rasa tidak nyaman yang lumayan ekstrim pada bagian dada dan tulang rusuk.

Sedangkan di India, terdapat tiga gejala baru virus Corona yang berkaitan dengan area mulut. Gejala tersebut biasanya ditandai dengan kondisi umum saat terinfeksi Corona seperti demam dan batuk.

Tiga gejala COVID tersebut adalah mulut kering yang ekstrem iritasi atau gatal pada lidah dan sariawan.




(elk/ddn)

Hide Ads