Tidak Ada Penerus, Toko Permen Berusia 346 Tahun di Jepang Tutup!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tidak Ada Penerus, Toko Permen Berusia 346 Tahun di Jepang Tutup!

Syanti Mustika - detikTravel
Rabu, 18 Agu 2021 09:19 WIB
Omotesando Plaza, Kuil Sensoji Asakusa, Mori Digital Art Museum
Kuil Asakusa Foto: Unsplash
Tokyo -

Warga Jepang dikejutkan oleh tutupnya salah satu toko permen yang berusia lebih dari 3 abad. Toko permen itu tutup karena kabarnya tidak ada lagi generasi penerusnya.

Diberitakan SoraNews, Rabu (18/8/2021) Kuil Sensoji di Asakusa merupakan salah satu destinasi yang populer di Jepang. Kawasan kuil kaya akan bangunan bersejarah dan orang-orang bisa berkeliling dan mampir ke ragam toko-toko yang berjejer di sana.

Toko suvenir di Sensoji Temple AsakusaAneka pedagang di Kuil Asakusa Foto: Rois/detikTravel

Jalur sepanjang 250 meter ini, yang disebut 'Nakamise Dori', dipenuhi oleh puluhan usaha kecil, sebagian besar terdiri dari toko bergaya lama yang telah dijalankan oleh keluarga selama beberapa dekade. Beberapa toko paling populer adalah yang menjual manisan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika kamu mencari manisan tradisional di daerah tersebut, kamu bisa pergi ke toko kecil bernama Kinryuzan. Namun, kabar sedih bagi para penggemar manisan toko ini, karena mereka dikabarkan tutup.

Berita penutupan toko ini mengejutkan banyak orang di Jepang, terutama pelanggan lama. Orang-orang awalnya menduga penutupan ini karena pandemi Corona, namun ternyata bukan itu alasannya.

ADVERTISEMENT

Masalahnya ternyata tidak ada penerus untuk mengambil alih toko. Ini adalah masalah umum yang dihadapi oleh banyak bisnis tradisional lama seperti Kinryuzan.

Pada zaman sekarang, generasi muda Jepang semakin tergoda oleh pekerjaan kantor yang aman dengan gaji yang memadai. Sayangnya untuk keluarga di Kinryuzan, yang telah membuat manisan tradisional seperti mochi (kue beras) dan agemanju (kue beras kukus goreng dengan isian manis) selama berabad-abad, tanpa ada yang mampu menjalankan bisnis ini, warisan keluarga mereka telah di ujung tanduk.

Menurut penduduk setempat, Kinryuzan dianggap sebagai salah satu toko tertua di daerah tersebut, dengan sejarahnya yang berasal dari tahun 1675. Nakamise Dori sendiri konon berasal dari suatu tempat antara tahun 1688-1735 dan kehilangan toko ini akan sangat terasa.

Sudah menjadi hal umum berkunjung ke toko permen saat berkunjung ke kuil. Dan hal ini seolah wajib dilakukan dan telah berlangsung bertahun-tahun lho.

Selain kurangnya penerus yang mengancam toko tradisional, department store dan mal juga menjadi pesaing berat. Meskipun merupakan area bersejarah, sejumlah tempat baru untuk membeli manisan dan suvenir telah bermunculan di distrik Sensoji dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pusat perbelanjaan bertingkat Marugoto Nippon di dekatnya, yang dibuka pada tahun 2015.

Fakta selanjutnya, bahwa pemilik toko di Nakamise Dori terkena kenaikan sewa 16 kali lipat pada tahun 2017, dan baru-baru ini, pemerintah daerah telah menyerukan penggusuran toko. Itulah mengapa begitu sulit bagi toko yang dikelola keluarga untuk tetap berbisnis di sini. Apalagi juga diterpa pandemi Corona.




(sym/ddn)

Hide Ads