Maskapai Ngambek, Tak Angkut Penumpang yang Lakukan Refund

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Maskapai Ngambek, Tak Angkut Penumpang yang Lakukan Refund

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 14 Okt 2021 09:04 WIB
Ilustrasi anak buka pintu darurat pesawat Citilink
Ilustrasi penumpang pesawat (Foto: Getty Images/ArtMarie)
London -

Maskapai ini ngambek, tak mau lagi mengangkut pelanggannya yang mengklaim refund tiket yang dibeli dari kartu kredit. Penumpang yang beralasan tak bisa terbang karena lockdown pun tak diterima perusahaan.

Diberitakan CNN, tindakan tersebut mempengaruhi penumpang yang membeli tiket yang tidak dapat dikembalikan untuk penerbangan Ryanair yang beroperasi sesuai jadwal selama pandemi. Kurang dari 1.000 penumpang terpengaruh dan mereka memilih untuk tidak bepergian.

"Mereka memproses tagihan secara tidak sah melalui perusahaan kartu kredit mereka. Mereka harus menyelesaikan utang mereka yang belum dibayar dengan maskapai sebelum mereka diizinkan terbang lagi," kata perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelanggan yang menerima pengembalian uang langsung dari maskapai setelah membatalkan penerbangan tidak akan terpengaruh," imbuh Ryanair.

Upaya Ryanair untuk memulihkan uang pertama kali dilaporkan oleh MoneySavingExpert, situs web keuangan pribadi di Inggris.

ADVERTISEMENT

Tagihan balik terjadi ketika pelanggan mempermasalahkan pembayaran pada kartu debit atau kredit mereka dan transaksi dibatalkan oleh bank mereka, yang mengembalikan uang dari bank maskapai.

Selama lockdown, Ryanair dan British Airways menolak untuk mengembalikan uang beberapa penumpang karena tak bisa terbang. Mereka tak memenuhi kualifikasi peraturan pemerintah yang melarang perjalanan yang tidak penting.

Sebagai solusi, maskapai menawarkan voucher atau opsi untuk memesan ulang. Visa dan Mastercard menolak berkomentar.

MoneySavingExpert melaporkan bahwa mereka telah berbicara dengan tiga penumpang yang mengatakan bahwa mereka baru mengetahui setelah memesan perjalanan baru dengan Ryanair.

Mereka lalu tidak diizinkan naik ke pesawat kecuali mereka membayar pengembalian uang sejumlah ratusan pound. Menurut laporan tersebut, Ryanair menawarkan untuk mengembalikan uang tiket baru jika pelanggan tidak ingin mengembalikan permintaan maskapai.

Tetapi salah satu penumpang dilaporkan mengetahui hanya tiga hari sebelum dia akan bepergian dan merasa dia tidak punya pilihan selain membayar Ryanair atau mengambil risiko kehilangan uang yang dihabiskan untuk akomodasi, penyewaan mobil, tes Covid-19, dan parkir bandara.




(msl/ddn)

Hide Ads