Saat disinggung terkait dengan destinasi super prioritas Borobudur, kata dia, upaya yang dilakukan untuk memperkuat tata kelola yang dulunya hanya di lingkup Candi Borobudur menjadi kawasan Borobudur.
"Ini memperkuat tata kelola yang tadinya lingkupnya Candi Borobudur menjadi kawasan Borobudur tentunya ada perubahan mindset atau paradigma tidak hanya fokus di titik candinya, tetapi juga di kawasannya. Kalau kawasannya tentu terkait juga dengan tinggalan-tinggalan warisan budaya di sekitarnya termasuk masyarakatnya. Makanya perlu penguatan-penguatan kompetensi untuk masyarakatnya baik komunitas, lembaga atau pranata budaya di desa-desa yang ada di kawasan Borobudur," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya (kaitan dengan destinasi super prioritas). Pasti implikasinya apabila nanti desa-desa tersebut kuat, memiliki branding khusus, produk khusus, implikasinya akan memperkuat itu. Punya produk sendiri yang kuat, punya pemandu-pemandu yang kuat, punya SDM-SDM yang bisa bersaing dengan wilayah-wilayah lain," katanya.
Pihaknya berharap dengan pelatihan yang diadakan tersebut nantinya pengunjung bukan hanya di Candi Borobudur saja. Namun demikian, wisatawan bisa menyebar berada di kawasan Borobudur.
"Jadi ada aspek konservasi bagaimana caranya warisan dunia tersebut biar panjang umur, otomatis harus ada distribusi pengunjung. Pengunjung bisa didistribusikan kalau ada alternatif. Alternatif tersebut kita ciptakan di desa-desa di kawasan Borobudur karena kami yakin semua desa lumbung budaya, lumbung kreativitas," katanya.
Sementara itu, Pamong Budaya Ahli Madya, Balai Konservasi Borobudur, Yudi Suhartono menambahkan, Candi Borobudur sebagai sumber ilmu, sumber kreatif. Untuk itu, warga sekitar bisa mengambil ilmu yang berada di relief Candi Borobudur.
"Dengan adanya ini (pelatihan) teman-teman itu bahwa Borobudur sebagai sebuah sumber ilmu, sumber kreatif, sumber yang bisa diperoleh teman-teman, nggak usah jauh-jauh ambil Borobudur. Menengok Borobudur sebagai sebuah warisan budaya, sebuah yang universal, jangan dipandang dari segi agama, inilah karya budaya kita, inspirasi banyak di Borobudur," ujarnya.
Yudi mendorong, ke depannya agar wisatawan menyebar menuju desa-desa yang berada di kawasan Borobudur.
"Saya sampaikan dulu, konsep kami akan menyebar wisatawan ke desa-desa. Jadi kedepannya jangan fokus ke candi, menyiapkan dengan ini. Penyebaran pengunjung supaya masyarakat Borobudur bisa merasakan lebih," pungkasnya.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol