Beberapa waktu lalu sempat viral perihal unggahan traveler positif COVID-19 yang nekat jalan-jalan di Malang. Menparekraf Sandiaga pun beraksi.
Seorang warga terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona (Covid-19) leluasa bepergian ke sejumlah tempat di Kota Malang, Jawa Timur. Dia yang mengungkapkan pengalaman itu lewat media sosial miliknya.
Orang tersebut diduga beridentitas Reza. Lewat unggahannya, ia mengaku hendak pergi ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Namun yang bersangkutan terkonfirmasi positif Covid-19.
Rencananya ke Bali pun batal. Ia lantas mengganti agendanya dengan mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Jatim, salah satunya di Kota Malang.
"Batal ke Bali karna mo nyebrang feri ketapang gili malah positif covid19, akhirnya keliling batu-malang dan sekitarnya ternyata banyak destinasi belum dikunjungi," kata Reza melalui akun Instagram-nya @luckyreza, Senin (7/1/2022).
Unggahan itu disampaikan pada 27 Januari 2022. Ia juga mengunggah potret foto tengah berada di Toko Lai Lai yang berada di Kota Malang.
Unggahan viral itu juga mendapat perhatian dari Menparekraf Sandiaga Uno. Lewat unggahan terbarunya hari Selasa ini (8/2/2022), Sandiaga berujar akan menindak tegas traveler nakal seperti Reza.
"Sudah tahu positif seharusnya melakukan isolasi mandiri (jika tanpa gejala berat). Bukan malah bepergian ke tempat-tempat wisata. Ini adalah contoh tidak baik, yang tidak boleh ditiru. Tindakan seperti ini yang justru akan mencoreng sektor pariwisata kita dan memperlambat penanganan pandemi.
Kami tidak segan untuk menindak tegas, memproses dengan seadil-adilnya. Ekonomi dan lapangan kerja bisa segera bangkit jika ada kesadaran dari masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin," tulisnya.
Kini, akun @luckyreza menghilang. Unggahannya pun sudah tak dapat diakses kembali. Tetapi, sejumlah akun Twitter telah mendapatkan tangkapan layar dari unggahannya itu.
Simak juga video 'Catatan Komisi IX DPR Terkait Penanganan Gelombang Ketiga Covid-19':
Selanjutnya: Respon pihak Pemkot dan kepolisian Malang
(rdy/ddn)