Diturunkan 300 Km dari Tujuan, Penumpang Maskapai Ini Ngomel

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Diturunkan 300 Km dari Tujuan, Penumpang Maskapai Ini Ngomel

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Rabu, 20 Apr 2022 16:13 WIB
Warsaw, Poland. 21 July 2018. Airplane HA-LWS - Airbus A320-232 - Wizz Air taking off from the Warsaw Chopin Airport.
Foto: Wizz Air (iStock)
Tel Aviv -

Maskapai penerbangan Wizz Air mendapatkan keluhan dari penumpangnya. Pasalnya mereka harus mendarat di tempat yang sangat jauh dari tujuan utama.

Diberitakan Traveller, penumpang Wizz Air harus mengalami mimpi buruk saat mendarat pada tengah malam di 300 Km dari tujuan mereka. Tak hanya itu, mereka juga harus pulang sendiri!

Penerbangan tersebut dijadwalkan lepas landas dari Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Israel pada pukul 21.25 waktu London, Gatwick pada hari Minggu. Namun ada penundaan selama lebih dari tiga jam, sehingga pesawat kehilangan slotnya di Gatwick.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak maskapai memberi tahu penumpang bahwa penerbangan akan mendarat di Luton dan diperlukan bahan bakar tambahan. Namun setelah 30 menit sebelum mendarat, penumpang kembali diberi tahu bahwa mereka tidak bisa turun di Luton karena pesawat kehilangan slot lagi. Sehingga pesawat menuju Bandara Doncaster Sheffield yang berjarak 320 km dari Gatwick.

Menurut Mirror, sebelum mendarat pada pukul 3.15 pagi, penumpang diberikan informasi bahwa mereka akan diantar ke Gatwick yang memerlukan waktu 3 setengah jam. Akan tetapi kru menghilang setelah mendarat dan tidak ada bus yang bisa ditumpangi.

ADVERTISEMENT

Selain itu, tak ada juga taksi yang tersedia. Hal ini membuat penumpang harus menunggu lama di bandara.

"Keamanan bandara mencoba membantu kami dan mereka berhasil memberi kami air dan biskuit. Semua toko tutup dan hanya ada satu taksi yang menunggu," kata salah satu penumpang, Shachaf Karvat.

"Tidak ada yang menyangka bahwa 200 penumpang di tengah malam akan mendarat di Doncaster," tambahnya.

Beberapa dari mereka juga akhirnya bisa naik taksi dengan membayar sebesar Β£450 atau sekitar Rp 8 juta. Kejadian ini pun membuat salah seorang penumpang ragu akan menaiki pesawat Wizz air lagi.

"Kami melewati pemeriksaan paspor dan hanya ada beberapa orang Wizz Air," kata Adar Cohen kepada Independent.

"Mereka menyarankan kami untuk mendapatkan taksi dan menyimpan kuitansi. Kemudian mereka menghilang! saya bahkan tidak tahu bagaimana mereka keluar dari sana," kata Cohen.

Sementara, penumpang lainnya, Tal Dekel-Daks mengungkapkan mendapatkan perlakuan buruk dalam penerbangan.

"Mereka tidak memberi kami apapun ketika kami menunggu di landasan selama tiga jam (di Tel Aviv) tidak ada air, tidak ada makanan ringan. Troli datang jika Anda ingin membeli sesuatu," katanya.

Seorang juru bicara Wizz Air pun angkat bicara. Dia menyatakan permohonan maaf.

"(Kami) dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan dan gangguan tentang pengalihan rute penerbangan. Kekurangan dan ketidakhadiran staf di Air Traffic Control di London Gatwick berarti pesawat tidak dapat mendarat di sana dan Doncaser Sheffield adalah satu-satunya bandara yang bisa membantu dalam waktu sesingkat itu," kata juru bicara.

"Namun liburan paskah dan kurangnya transfer bus dan kereta yang tersedia membuat ini sangat sulit untuk diatur," tambahnya.

Penumpang pun diminta untuk menyimpan tanda terima taksi mereka dan menghubungi maskapai.

(elk/ddn)

Hide Ads