Google Doodle menandai peringatan Hari Bumi 2022. Ditunjukkan dengan perubahan iklim yang mengancam dunia.
Saat Google Doodle diklik maka akan tampak empat lokasi berbeda dengan perwajahan yang berubah-ubah. Penampakan lokasi itu dilihat dari citra dari Google Earth Timelapse dan sumber lainnya.
Doodle rupanya ingin menunjukkan empat lokasi yang mengalami dampak perubahan iklim di Gunung Kilimanjaro di Afrika, kemudian ada area gletser Sermersooq di Greenland, kawasan terumbu karang Great Barrier Reef di Australia, serta area hutan lebat Harz di Jerman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 4 lokasi perubahan iklim yang ditunjukkan Google Doodle di Hari Bumi 2022:
1. Mencairnya gletser di puncak Gunung Kilimanjaro, Afrika
![]() |
Kondisi puncak Gunung Kalimanjoro di Tanzania, Afrika amat berbeda dari tahun ke tahun. Pengambilan foto tersebut dilakukan mulai tahun 1986-2020 lalu, dan menunjukkan penyusutan gletser di puncak Kilimanjaro dalam periode tersebut.
Dikutip dari CNN, potongan besar es abadi di Gunung Kilimanjaro menghilang oleh karena krisis atau perubahan iklim.
Seorang pendaki gunung Will Gadd mengungkapkan perubahan itu pada 2020. "Ini jelas gunung yang sangat berbeda. Rasanya seperti rollercoaster yang memberi rasa emosional untuk sampai ke sana dan melihat es yang ingin kami daki dan kemudian sebagian besar hilang," kata dia.
2. Mencairnya gletser di wilayah Sermersooq,Greenland
![]() |
Dalam foto menampilkan gambar menyusutnya area yang tertutup gletser di Sermersooq, Greenland, pada rentang tahun 2000 sampai 2020.
Menurut data satelit terbaru yang dikumpulkan oleh empat lembaga penelitian Denmark yang tergabung di Polar Portal, lapisan es Greenland, yang berada di timur laut Amerika Utara, tepatnya berada di antara lautan Kutub Utara dan Samudra Pasifik, yang mencair lebih dari 5.100 miliar ton atau 4.700 metrik ton es dalam 20 tahun terakhir.
Sebagaimana dikutip dari Space, jika es yang mencair itu digabungkan dalam satu waktu, maka bisa membanjiri seluruh AS dengan ketinggian 0,5 meter.
3. Perubahan warna koral di Pulau Lizard, Australia
![]() |
Di gambar ini juga memperlihatkan adanya kerusakan koral (terumbu karang) yaitu perubahan warna terumbu karang, tepatnya di Lizard Island Australia, selama periode Maret sampai Mei 2016.
Gugusan terumbu karang Great Barrier Reef di Australia kehilangan lebih dari setengah gugusan karangnya sejak tahun 1995.
Situasi yang melanda gugusan terumbu karang terbesar di dunia itu terjadi karena suhu laut yang semakin hangat akibat perubahan iklim.
4. Hutan hancur karena serangan kumbang kulit kayu dan kekeringan ekstrem di Hutan Harz, Jerman.
![]() |
Gambar memperlihatkan hutan yang hancur karena serangan kumbang kulit kayu karena adanya kenaikan suhu dan kekeringan parah pada tahun 1995 sampai 2020.
Invasi kumbang adalah konsekuensi dari cuaca yang lebih hangat dan lebih sedikit hujan.
"Ini adalah masalah yang saling terkait," kata Tanja Sanders, Kepala Ekologi Hutan dan Keanekaragaman Hayati, di ThΓΌnen-Institut seperti dikutip DW.
"Karena ketika mengalami kekeringan maka aliran getah dan resin yang lebih sedikit. Dan karena itu, kumbang kulit kayu benar-benar dapat menginfeksi pohon. Ketika pohon sehat dan memiliki banyak resin, kumbang kulit kayu masuk dan benar-benar menempel di resin sehingga tidak bisa makan," dia menambahkan.
Halaman berikutnya >>> Apa itu perubahan iklim?
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!