Keluhan warga Canggu yang kini terganggu oleh suara bar dan kelab malam sampai pagi memuncak lewat petisi di Change.org. Rupanya mereka melaporkan sejak 1,5 tahun lalu.
Petisi itu berjudul 'Basmi Polusi Suara di Canggu' dan dibuat oleh P Dian. Petisi itu sudah ditandatangani lebih dari 7.000 orang hingga Rabu (14/9/2022) pagi.
Dalam petisi itu disebutkan kawasan Canggu, Kabupaten Badung, Bali, tidak lagi nyaman belakangan ini. Sebab, warga Canggu terganggu tidurnya karena suara bising dari bar dan club yang terdengar sampai pukul 04.00.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya itu, dalam petisi Canggu tersebut, P Dian juga menyebut lokasi bar atau kelab malam dibangun terlalu dekat dengan pura yang sakral dan suci, seperti Pura Kahyangan. Selain itu, dia menyebut perilaku turis asing atau bule yang bikin onar karena mabuk sepulang dari party di bar atau kelab malam di Canggu.
Dia juga berpendapat beberapa bar yang berdiri di daerah pantai ini juga menimbulkan masalah lingkungan, karena terlalu dekat dengan laut. Sisa sampah pesta di beach club berserakan di laut hingga mengotori laut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merespons petisi soal Canggu itu. Pria yang akrab disapa Sandi ini mengaku telah menerima laporan mengenai gangguan kebisingan dari sejumlah pemilik hotel di Canggu, bahkan sejak 1,5 tahun lalu.
Kala itu, Kemenparekraf sudah menurunkan tim demi mengatasi masalah tersebut. Namun hanya bisa ditertibkan sementara karena kegiatan wisata belum terlalu padat dan kunjungan wisata belum banyak.
"Tapi sekarang, dengan kunjungan 10 ribu per hari, menimbulkan bukan hanya kepadatan, tapi kebisingan luar biasa sampai jam 4 pagi, saya diberi laporan," ujar Sandiaga kepada media.
Sandi menilai masalah-masalah tersebut merupakan imbas dari Canggu yang menjadi destinasi digital nomad, tapi belum tertata dengan baik. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan supaya aparat setempat menegakkan aturan yang ada dan memastikan kearifan lokal dan adat istiadat Bali dijaga dan tidak terganggu.
Dia menambahkan para pelaku usaha di Canggu wajib mematuhi aturan yang berlaku agar harmonisasi antara alam, manusia, dan budaya di Bali terus terjaga.
"Kami akan melakukan kunjungan minggu ini ke Bali, spesifik berbicara kepada para pelaku, bagaimana mengatasi hal ini dan minta aparat setempat untuk turut membantu memastikan bahwa Canggu ini sudah menjadi (destinasi) digital nomad," ujar dia.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan