Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 29 Jan 2023 22:31 WIB

TRAVEL NEWS

Resesi Seks di Jepang Sudah Parah Banget, Sampai Ada Badan Khususnya

CNN Indonesia
detikTravel
Ilustrasi Pelecehan Seksual di Jepang
Foto: Ilustrasi warga Jepang (iStock)
Tokyo -

Resesi seks di Jepang sudah mencapai tahap yang parah banget. Negara sampai turun tangan dan membentuk badan khusus untuk menangani masalah itu.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida menegaskan masalah angka kelahiran di negaranya yang rendah dan populasi menua harus segera diatasi. Untuk itu, pemerintah Jepang akan membentuk badan khusus.

Menurut Kishida, banyak negara maju juga mengalami persoalan yang sama. Namun, persoalan yang dihadapi Jepang terblang akut, mengingat Bank Dunia mencatat proporsi penduduk berusia 65 tahun ke atas tertinggi kedua di dunia, setelah Monaco.

"Jumlah kelahiran diperkirakan turun di bawah 800 ribu tahun lalu," ujar Kishida kepada anggota parlemen dalam pidato kebijakan yang menandai dimulainya sesi parlemen baru, seperti dikutip dari AFP.

Kishida menekankan kebijakan mengenai anak dan pengasuhan anak adalah masalah yang tidak bisa ditunda. Karenanya, pemerintah akan meluncurkan Badan Anak dan Keluarga pada bulan April 2023 nanti.

Badan ini dirancang untuk mendukung orang tua dan memastikan "keberlanjutan" di negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.

Kishida menambahkan pemerintah ingin menggandakan pengeluaran untuk program-program terkait anak.

"Kita harus membangun ekonomi sosial yang mengutamakan anak untuk membalikkan angka kelahiran (yang rendah)," katanya.

Saat ini, Jepang tercatat berpenduduk 125 juta jiwa. Negeri Sakura telah lama berjuang mengatasi resesi seks dan mencari cara untuk memenuhi kebutuhan penduduk lanjut usia yang tumbuh pesat.

Angka kelahiran melambat di sejumlah negara karena beberapa faktor, di antaranya kenaikan biaya hidup, lebih banyak wanita memasuki dunia kerja dan sebagian masyarakat yang memilih menunda untuk memiliki anak.



Simak Video "Populasi Menurun dalam 60 Tahun, Generasi Muda China Enggan Berkeluarga"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA