Kabupaten Tambrauw memiliki Distrik Miah yang kaya akan potensi wisata. Saat kunjungan press tour 2019 bersama Kemenpar, rombongan media dari Jakarta berkunjung ke Desa Siakwa, Distrik Miah, Senin (4/3/2019). Desa ini berada tepat di belakang kantor camat Distrik Miah.
Saat tiba di Desa Siakwa, rombongan disambut oleh tarian uwon, kafuk, yiyo dan poso. Desa ini sudah memiliki sanggar budaya yang dikelola langsung oleh suku Miah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
BACA JUGA: Buka Diri untuk Wisatawan, Tambrauw Siapkan Pin Pariwisata
Pertama, wisatawan harus menyeberang Sungai Ayashyuoh yang cukup deras. Desa ini belum memiliki jembatan untuk menjangkau kawasan air terjun.
Tinggi air Sungai Ayashyuoh saat itu sepangkal paha. Dasar dari sungai ini dipenuhi dengan batuan dengan berbagai ukuran dan sedikit tajam. Penduduk setempat tidak merasa keberatan membantu untuk menolong wisatawan yang ingin menyeberang ke Air terjun Anenderat.
![]() |
Tak sampai 5 menit, bunyi riuh air dari Anenderat memenuhi kepala. Air terjun ini sangat indah dengan bebatuan besar di tiap tingkatnya.
Bukan satu atau dua tingkat, Anenderat memiliki 7 tingkat. Uniknya, air terjun ini bisa didaki dengan bantuan batu-batu besar yang ada di tiap tingkatnya.
Namun, kamu yang mau naik sampai di tingkat ke-7, harus meminta bantuan warga sekitar. Air terjun ini cukup deras, dan beberapa batu licin. Anak-anak di desa ini bahkan sudah terbiasa naik sampai atas air terjun, hanya dengan melompati bebatuan.
Air terjun ini sungguh mempesona. Airnya begitu jernih dan segar. Udara di sekitar air terjun masih sangat bersih karena di kelilingi hutan.
![]() |
Selain Air terjun Anenderat, desa ini juga membuka diri sebagai tempat liburan dengan konsep live in. Wisatawan bisa menginap di sebuah rumah yang sudah disiapkan.
"Kebanyakan yang datang ke sini wisatawan Eropa dan Amerika. Mereka biasanya menginap di sini selama seminggu," ujar Agus Momo, ketua sanggar budaya Desa Siakwa.
Di samping menikmati keindahan air terjun dan budaya dari Desa Siakwa, wisatawan bisa mendapatkan wisata gunung berupa bird watching. Tentu saja yang dinikmati adalah kicauan burung cendrawasih yang langka.
Penginapan tersebut memiliki 4 kamar yang bisa diisi 5-6 orang. Biaya yang biasanya dihabiskan untuk menginap selama seminggu adalah Rp 5.000.000.
![]() |
Namun wisatawan yang hanya ingin berkunjung ke Air terjun Anenderat tidak dikenakan biaya kunjungan. Hanya biaya parkir sebesar Rp 100.000 per mobil dan Rp 50.000 per motor.
Uang yang didapat dikembalikan lagi untuk pengelolaan Desa Siakwa. Sebulannya, ada 2-3 grup yang datang untuk berkunjung ke sini. Yuk, datang ke sini dan nikmati keindahan Tambrauw! (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol