Pernah mendengar nama Chiune Sugihara? Dia adalah diplomat Jepang yang menyelamatkan 6.000 pengungsi Yahudi dari kekejaman Holocaust. Seperti apa kisahnya?
Nama Chiune Sugihara barangkali masih asing terdengar di telinga kita, tapi tidak dengan para penyintas tragedi Holocaust. Sugihara adalah pahlawan bagi mereka, sekitar 6.000 pengungsi berdarah Yahudi yang hendak menyelamatkan diri.
Dilansir detikTravel dari AP, Senin (3/8/2020), dikisahkan saat itu, tepatnya pada medio tahun 1939-1940,Chiune Sugihara menjabat sebagai Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang yang bertugas di Kaunas, Lithuania.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, Lithuania masih menjadi bagian dari Republik Sosialis Uni Soviet. Nah, para pengungsi yang berasal dari Polandia yang notabene berdarah Yahudi, ingin menyelamatkan diri dari kejaran NAZI.
Mereka bisa meninggalkan Lithuania, asalkan mempunyai Visa Transit yang diterbitkan oleh Konsulat Jenderal negara yang dituju, dalam hal ini Jepang, dimana Sugihara menjabat sebagai Konjen-nya dan masih membuka kantor, karena negara-negara yang lain sudah menutup rapat-rapat kantor perwakilan mereka.
![]() |
Saat itu, antrean pengungsi tampak memanjang di depan rumah kediaman dinas Sugihara di Kaunas. Melihat antrean panjang itu, Sugihara yang iba pun mengizinkan 5 orang perwakilan pengungsi yang dipimpin oleh Zerach Warhaftig untuk masuk ke dalam dan menjelaskan situasi genting tersebut.
Akhirnya,Sugihara setuju untuk menerbitkan visa transit bagi para pengungsi tersebut dengan syarat. Para pengungsi harus berjanji tidak akan tinggal di Jepang begitu visa diterbitkan dan hanya menjadikan Jepang sebagai negara transit saja.
Syarat kedua, mereka harus bisa membuktikan bahwa mereka adalah warga negara Polandia yang sah dengan cara menunjukkan paspor Polandia mereka. Begitu 2 syarat itu terpenuhi, Sugihara pun menerbitkan visa transit untuk sekitar 6.000 orang pengungsi Yahudi tadi.
Sugiihara sendiri pulang ke Jepang pada tahun 1947 dan meninggal dunia di tahun 1986. Atas jasanya, Sugihara dibuatkan museum di kota Kaunas, Lithuania untuk mengenang peristiwa heroik itu. Tanpa visa transit yang diterbitkan Sugihara, barangkali para pengungsi Yahudi tadi sudah kehilangan hidupnya.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!