Traveler pecinta Harry Potter tentunya familiar dengan perpustakaan fiksi ala Hogwarts. Namun, di China ada toko buku baru dengan nuansa serupa.
Baru-baru ini, seorang pengguna Instagram bernama Li Xiang dengan nama akun @xlivingart membagikan sebuah unggahan video tentang sebuah toko buku baru di China yang mirip dengan di film Harry Potter.
Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Jumat (4/12/2020), toko buku itu diketahui bernama Dujiangyan Zhongshuge dan berada di Sichuan, China seperti diberitakan media Insider.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, toko buku itu dirancang oleh Li Xiang dari firma arsitek Shanghai, X+Living. Dilihat dari videonya, toko buku itu dipenuhi oleh buku dari lantai dasar hingga pilarnya seperti di film Harry Potter.
Secara teknis, toko buku itu terdiri dari dua lantai yang masing-masing tingkatannya dihiasi dengan deretan rak buku bercahaya dan tampak tak terbatas. Efek itu disebabkan karena penggunaan kaca di atap perpustakaan yang seakan menciptakan ilusi luas dan tak terbatas.
Hanya walau toko buku itu dipenuhi oleh buku di semua sudutnya, tidak semua buku dapat dibaca. Buku-buku yang berada di bagian atas misalnya, hanya berfungsi sebagai dekor untuk mempercantik dan bukan untuk dibaca.
![]() |
Sedangkan buku-buku di rak yang dapat terjangkau tangan, dapat dibaca oleh pengunjung. Jadi jangan berpikir untuk mengambil buku di dekat langit-langit ya traveler!
"Seluruh buku yang ada dalam jangkauan pembaca bisa dibaca," kata Xiang.
Untuk desain Dujiangyan Zhongshuge, Xiang menuturkan bahwa pihaknya mendapat inspirasi dari sistem irigasi sungai berusia 2.000 di sana yang masuk dalam Warisan Dunia UNESCO, serta pegunungan di sekitarnya.
Xiang mengungkapkan, dia ingin pengunjung merasakan kekaguman yang sama selama berada di perpustakaan seperti saat mereka berada di alam.
Untuk menghormati bendungan Sungai Dujiangnyan, X+Living menggabungkan rak buku kayu kenari yang melengkung dan menempatkan meja berbentuk oval untuk meniru perahu yang tertambat di air.
Sementara itu, langit-langit cermin menciptakan kesan terbuka. Berjalan-jalan di bawahnya akan terasa seperti berjalan-jalan ke gunung.
Xiang selaku sang desainer juga yakin, kalau pandemi COVID-19 tidak menurunkan minat pengunjung untuk datang dan membaca. Malah, tak sedikit yang antusias untuk membaca buku fisik.
"Saya melihat dari reaksi orang-orang selama karantina bahwa pengalaman yang nyata merupakan sesuatu yang akan selalu dikejar oleh manusia," tutup Xiang.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum