Pemerintah Arab Saudi telah mengizinkan para jamaah melaksanakan umroh sejak awal Oktober kemarin. Tercatat, sudah ada 650 ribu izin umroh yang dikeluarkan di tengah pandemi COVID-19.
Izin tersebut baru dihitung dari fase pertama dan kedua (hingga 23 Oktober). Sedangkan, pelaksanaan umroh di tengah pandemi sendiri memiliki tiga fase, yakni pertama berkapasitas 6 ribu jamaah per hari, kedua maksimal 15 ribu jamaah per hari dan ketiga kapasitas 20 ribu jamaah per hari.
Menurut Wakil Menteri Haji dan Umroh Dr Amr Al Maddah dalam wawancara di saluran TV Al-Ekhbariya banyaknya izin umroh yang telah dikeluarkan pemerintah karena rendahnya kasus virus corona saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini, lebih dari 165 ribu jamaah telah melakukan umroh dan lebih dari 200 ribu orang sudah sholat di Masjidil Haram. Angka-angka ini tidak mungkin dapat terjadi jika kasus virus corona tidak turun ke tingkat yang wajar," jelas dia dikutip dari Arab News.
Adapun, Al Maddah menjelaskan aplikasi Eatmarna sendiri telah didownload sebanyak 2,5 juta kali. Bahkan, sudah ada 1,2 juta pendaftaran umroh. Para jamaah juga bisa mengajukan izin beberapa kali bila mana ada ketersediaan nomor untuk masuk ke dalam Masjidil Haram.
"Sesuai dengan rencana dimulainya kembali umroh secara bertahap, tujuan dari aplikasi ini untuk mengatur jumlah jamaah di Masjidil Haram. Jadi, jamaah yang tidak bisa mendaftar atau memesan umroh lagi itu karena permintaan izin umroh yang tinggi saat ini," sambungnya.
Nantinya, pada tahap ketiga jamaah dari luar negeri akan mulai diizinkan. Setelah itu, pada tahap keempat atau ketika semua risiko COVID-19 sudah hilang Masjidil Haram akan dibuka kembali normal untuk umroh.
(pay/erd)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan