Ditelusuri detikTravel, kondisi di Muara Gembong memang kian parah menuju arah Pantai Desa Bahagia. Selain infrastruktur yang buruk, mayoritas jalan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Semakin ke ujung, jalanan juga kian menyempit jadi seukuran 1 mobil saja. Aliran Sungai Citarum yang sedianya besar pun kian menyempit sesuai ukuran sodetan yang mengarah ke kawasan muara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring dengan kondisi jalan dan sodetan aliran Sungai Citarum yang kian menyempit, tampak juga panorama berupa rumah-rumah yang perlahan mulai tenggelam. Selain air yang tampak masuk ke rumah, tanah yang lembap juga jadi penanda akan ancaman air laut.
Bahkan di sisi kiri, tampak deretan rumah yang tampak lebih rendah dari sodetan aliran Sungai Citarum. Di belakangnya tampak panorama empang, hutan mangrove serta laut di kejauhan.
"Kalau dulu kan kita banjir dari Jatiluhur, kalau ini luber [aliran Sungai Citarum] baru kita banjir. Nah, kalau ini sejak di normalisasi pemerintah enggak pernah banjir, malah air datang dari laut," ujar Ali.
Paling parah, air rob dari laut bisa menggenangi rumah Ali hingga selutut. Itu terbilang cukup parah, dari yang umumnya hanya setelapak kaki.
Baca juga: 4 Daerah di Jabar Buka Wisata, Mana Saja? |
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!