Bekas pegawai hotel mengatakan, agar pikir-pikir saat ambil makanan prasmanan di hotel. Ada juga pantai di Parung, Bogor.
Dikutip dari The Sun, Brandi Agustus, seorang perempuan yang mengaku pernah bekerja di sejumlah hotel selama 15 tahun, bilang sarapan prasmanan jauh dari higienis. Dia membagikan pendapatnya itu lewat TikTok.
Dia mengklaim manajemen dan hotel tidak benar-benar serius menyiapkan sarapan buat para tamu. Makanya, banyak standar yang diterabas agar biaya yang dikeluarkan seminim mungkin, termasuk mengabaikan kebersihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu bagaimana mengatakannya agar tidak diserang oleh orang-orang di industri perhotelan... Kalau hotel tempat menginap kalian menyajikan continental breakfast (sarapan ala Eropa) panas, berupa telur, wafel dan semacamnya, jangan dimakan," kata Agustus.
Merujuk pengalamannya saat bekerja di salah satu hotel, tanpa menyebut nama hotelnya, Agustus bilang alat pembuat wafel jarang dibersihkan. Sudah begitu, adonan yang digunakan seringkali merupakan adonan lama, bahkan sampai mulai berbau.
"Adonan wafel itu digunakan kembali sampai mulai berbau seperti bir," ujar dia.
Yang lebih buruk, dia mengklaim, seorang manajer bersikeras menggunakan satu handuk kertas untuk membersihkan semuanya sepanjang malam.
"Dia bilang itu lebih ramah lingkungan daripada menggunakan lap atau spons atau bahkan kebanyakan handuk kertas untuk membersihkan barang-barang seperti mangkuk, spatula, meja," kata dia.
Agustus bilang kalaupun traveler mengincar sarapan maka pilih hotel yang mempekerjakan koki yang tepat dan memiliki dapur yang higienis.
"Aku hanya mencoba untuk menyelamatkan kalian dari sakit kepala," kata dia.
Video soal sarapan di hotel tersebut telah dilihat lebih dari 400.000 kali dan direspons beragam oleh yang menontonnya. Sebagian cuek, sebagian lain membenarkannya.
Itulah berita detikTravel terpopuler hari Sabtu (14/11/2021). Kemudian ada juga berita soal pantai di Parung, Bogor.
Berikut 10 berita detikTravel terpopuler lengkapnya
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum