Arab Saudi kini miliki hanggar pesawat tiup terbesar di dunia. Hanya perlu hitungan jam untuk membangun fasilitas ini.
Melansir CNN, Rabu (17/11/2021), infrastruktur bandara bisa memakan waktu yang sangat lama untuk dibangun. Lihat saja Bandara Brandenburg Berlin yang baru saja beroperasi setelah proses pembangunan selama puluhan tahun karena kesalahan teknis.
Bahkan ketika semuanya berjalan lancar, fasilitas yang relatif sederhana, seperti hanggar, dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk dibangun dan siap dioperasikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung bagi bandara-bandara yang menghadapi kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas dalam waktu singkat. Bahan bangunan saat ini tidak lagi terbatas hanya pada batu bata dan besi-baja tradisional.
Skema pembangunan pesawat balon udara tidak hanya berhenti di situ. Fleksibilitas dan kelenturannya bisa diaplikasikan dalam berbagai alat kedirgantaraan.
Inilah hanggar tiup terbesar di dunia
Di Arab Saudi, di seberang terminal utama Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah ada struktur putih besar yang begitu tinggi. Bahkan, hanggar ini membuat pesawat jumbo yang diparkir di dekatnya jadi tampak kecil.
Hanggar tiup terbesar di dunia ini dibangun pada tahun 2019 oleh Buildair, sebuah perusahaan yang berbasis di Barcelona. Mereka telah membangun fasilitas serupa dengan ukuran berbeda di beberapa bandara lain di Eropa, Asia, dan Timur Tengah.
Buildair bagian dari sekelompok kecil perusahaan, termasuk J.B. Roche Irlandia, Aviatech UEA, dan Aviastroy Rusia, yang mampu menerapkan struktur tiup sesuai permintaan. Perusahaan ini telah menemukan ceruk khusus di pasar untuk penyediaan struktur tiup yang sangat besar.
![]() |
Contohnya adalah hanggar di Jeddah. Fasilitas ini digunakan oleh maskapai Saudi untuk kamar perawatan bagi pesawat komersial.
Dengan panjang bersih 81 meter (ruang yang dapat digunakan tidak termasuk dinding), lebar 75 meter dan tinggi 25,5 meter, fasilitas ini mampu melindungi pesawat hingga ukuran Boeing 787 atau Airbus A330.
Rekor itu juga dapat segera dilampaui, karena perusahaan telah merancang yang lebih besar yang mampu menampung pesawat penumpang terbesar di dunia.
"Kami sedang berbicara dengan operator A380 besar yang tertarik dengan teknologi ini," Jordi Pirretas, pendiri dan direktur pelaksana Buildair.
Selanjutnya, teknologi eksklusif dan perakitan instan >>>
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan