Ada Kota Kuno yang Besar di Amazon!

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 14 Jan 2024 19:03 WIB
Penggalian kota kuno di Amazon (Foto: BBC)
Jakarta -

Sebuah kota kuno yang sangat besar telah ditemukan di Amazon. Lokasinya tersembunyi selama ribuan tahun oleh vegetasi yang rimbun.

Menyitir BBC, Minggu (14/1/2024), penemuan ini mengubah apa yang kita ketahui tentang sejarah orang-orang yang tinggal di Amazon.

Karena, di sana ada rumah-rumah dan alun-alun di daerah Upano di Ekuador timur. Bangunan itu dihubungkan oleh jaringan jalan dan kanal yang menakjubkan.

Daerah ini terletak di bawah bayang-bayang gunung berapi yang menciptakan tanah yang subur tetapi juga mungkin menyebabkan kehancuran masyarakatnya.

"Situs ini lebih tua dari situs lain yang kami ketahui di Amazon. Kita memiliki pandangan Eurosentris tentang peradaban, tapi ini menunjukkan bahwa kita harus mengubah gagasan tentang apa itu budaya dan peradaban," kata Prof Stephen Rostain, direktur investigasi di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional di Prancis, yang memimpin penelitian ini.

"Penelitian ini mengubah cara kita melihat budaya Amazon. Kebanyakan orang membayangkan kelompok-kelompok kecil, mungkin telanjang, tinggal di gubuk-gubuk dan membuka lahan," imbuh dia.

Kota kuno di Amazon (Foto: BBC)

"Tapi ini menunjukkan bahwa orang-orang kuno hidup dalam masyarakat perkotaan yang rumit," kata salah satu penulis penelitian, Antoine Dorison.

Kota ini dibangun sekitar 2.500 tahun yang lalu, dan orang-orang tinggal di sana hingga 1.000 tahun, menurut para arkeolog.

Sulit untuk memperkirakan secara akurat berapa banyak orang yang tinggal di sana pada suatu waktu. Tapi para ilmuwan mengatakan bahwa jumlahnya pasti sekitar 10.000 orang, jika bukan 100.000 orang.

Para arkeolog menggabungkan penggalian tanah dengan survei area seluas 300 km persegi menggunakan sensor laser yang diterbangkan dengan pesawat yang dapat mengidentifikasi sisa-sisa kota di bawah tanaman dan pepohonan yang lebat.

Teknologi LiDAR ini menemukan 6.000 platform persegi panjang berukuran sekitar 20 m x 10 m x 33 m dan tinggi 2-3 m.

Platform-platform tersebut disusun dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari tiga hingga enam unit di sekitar sebuah plaza.

Para ilmuwan percaya bahwa sebagian besar merupakan rumah, namun sebagian lagi untuk keperluan upacara. Satu kompleks, di Kilamope, memiliki sebuah platform berukuran 140 m kali 40 m.

Mereka dibangun dengan memotong bukit dan menciptakan platform tanah di atasnya.

Jaringan jalan lurus dan jalan setapak menghubungkan banyak platform, termasuk yang membentang sepanjang 25 km.

Dr Dorison mengatakan bahwa jalan-jalan ini adalah bagian yang paling mencolok dari penelitian ini.

"Jaringan jalannya sangat canggih. Jaringan jalan ini membentang dalam jarak yang sangat jauh, semuanya terhubung. Dan ada sudut-sudut yang tepat, yang sangat mengesankan," katanya.

Ia menjelaskan bahwa jauh lebih sulit untuk membangun jalan lurus daripada jalan yang sesuai dengan lanskap.

Ia percaya bahwa beberapa di antaranya memiliki makna yang sangat kuat, karena mungkin terkait dengan upacara atau kepercayaan.

Para ilmuwan juga mengidentifikasi jalan setapak dengan parit di kedua sisinya yang mereka yakini sebagai kanal yang membantu mengelola air yang melimpah di wilayah tersebut.

Ada tanda-tanda ancaman terhadap kota. Beberapa parit memblokir jalan masuk ke pemukiman, dan mungkin merupakan bukti ancaman dari penduduk sekitar.

Para peneliti pertama kali menemukan bukti adanya kota pada tahun 1970-an. Tapi penemuan kali ini adalah yang pertama kali survei komprehensif selesai dilakukan, setelah 25 tahun penelitian.

Hal ini mengungkapkan sebuah masyarakat yang besar dan kompleks yang tampaknya bahkan lebih besar daripada masyarakat Maya yang terkenal di Meksiko dan Amerika Tengah.



Simak Video "Video Amazon Kembali Lakukan PHK, Kali Ini Pangkas 100 Karyawan"

(msl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork